Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penduduk Australia Menghargai Rumah Seng

Kompas.com - 15/04/2013, 13:55 WIB

KOMPAS.com - Bagi penduduk Australia, gedung berbalut seng memiliki nilai sejarah tersendiri. Bangunan semacam ini tidak identik dengan pemukiman kumuh dan rumah-rumah "bedeng" ilegal di pinggiran-pinggiran kota.

Sebaliknya, bangunan berlapis seng merupakan pengingat atas nuansa industrial di Australia. Karena itulah, pelestarian Tinshed atau "gudang dari seng" di daerah Redfern, Sydney, Australia, ini adalah hal wajar dan patut mendapatkan apresiasi.

Bangunan ini misalnya, sebelumnya merupakan rumah berlapis seng di sudut jalan. Rumah tersebut tidak memiliki jendela. Karena itu, proses renovasi rumah ini tidak hanya bertujuan mengubah fungsi rumah, melainkan juga untuk menambah jendela demi kenyamanan penghuninya.

Raffaello Rosselli bertanggung jawab pada proses renovasi ini. Meski mengubah beberapa hal, ia tetap menggunakan seng untuk fasad rumah.

Sebagai satu-satunya rumah seng yang tersisa di daerah Redfern, pembaruan rumah ini tanpa mengubah tampilannya secara radikal dan berhasil mendapat sambutan baik dari penghuni di sekitar gedung. Kini, setelah melalui proses renovasi, lantai dasar bangunan tersebut berisi sebuah studio, ruang penyimpanan, dan kamar mandi.

Di lantai atasnya terdapat sebuah kantor, dapur mungil, dan kamar mandi. Bangunan kantor berbalut seng ini menghadap ke arah barat. Fasadnya dipenuhi dengan gabungan panel semen berserat dan seng. Adapun bagian dalamnya menggunakan kayu lapis yang mampu memberikan kehangatan pada interiornya.

Proyek ini mentolerir perubahan yang akan dialami oleh rumah seiring waktu. Seiring berjalannya waktu, karat, pembusukan, dan perbaikan sudah pasti terjadi dan bukan merupakan hal tabu. Hal-hal ini hanya menjadi bagian dari perawatan rumah dan akan menambah karakter pada rumah tersebut.

Material pembangun rumah ini, setidaknya material pembentuk fasad, sengaja dibiarkan "mentah" dan "jujur". Hal ini merupakan bentuk nyata dari pengejawantahan ruh ekonomi industrial di daerah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau