Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memperkuat Identitas Furnitur Asia Tenggara

Kompas.com - 28/03/2013, 11:26 WIB

Ketua MIFF 2013 Datuk Tan Chin Huat menambahkan, setiap perusahaan furnitur di Asia selalu didukung dengan tim desain. Tim itu berkolaborasi dengan tim pemasaran untuk mengembangkan furnitur.

Ahli desain furnitur dan juga Presiden KDT International Co Ltd Klaus J Kummer menyatakan, identitas furnitur selalu terkait erat dengan tradisi dan budaya setempat. Agar dapat membuat furnitur yang beridentitas, para desainer perlu berinteraksi dengan tradisi dan budaya setempat. Mereka akan mendapat inspirasi ketika berkunjung ke desa-desa mencari furnitur antik. Dari furnitur itulah mereka dapat mencipta desain furnitur baru dan modern dengan mengadopsi identitas furnitur lama.

"Banyak desainer muda Asia yang membuat desain berdasarkan inspirasi furnitur negara-negara Barat. Mereka kurang menggali inspirasi dari tradisi dan kebudayaan sendiri," katanya.

Klaus juga berharap agar setiap bangsa dan negara mempertahankan ciri khas furniturnya. Indonesia, misalnya, yang terkenal dengan furnitur antik, mebel ukir, relief, dan patung ukir. Identitas tersebut jangan sampai hilang dan terus dikembangkan menjadi bentuk-bentuk baru tanpa menghilangkan identitas itu.

Keunggulan lain dari Indonesia adalah furnitur dan patung yang dibuat masih banyak yang mengandalkan seni kriya. Artinya, di kala furnitur tumbuh diproduksi dengan alat-alat pabrikan modern, Indonesia masih mempertahankan ciri khasnya, yaitu keterampilan kriya, mengukir, dan memahat.

"Salah satu negara Asia Tenggara yang juga mengandalkan seni kriya adalah Thailand. ’Negara Gajah Putih’ tersebut juga terus mengembangkannya meskipun kapasitas produksinya masih kecil,” kata Klaus. (Albertus Hendriyo Widi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau