Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah... Reputasi Gedung Megah yang Anjllok di Mata Publik!

Kompas.com - 19/01/2013, 22:09 WIB

KOMPAS.com - Tidak semua proyek pembangunan gedung-gedung megah mendapat dukungan dari penduduk sekitar. Pada kenyataannya, proyek yang terlalu ambisius seringkali hanya menjadi cibiran dan kekurangan dukungan masyarakat.

Hal seperti itulah yang tengah dihadapi Guangdong Plastics Exchange di Guanzhou, China. Kompleks bangunan megah menghadap perairan ini terinspirasi oleh koin perunggu "keberuntungan" China.

Gedung setinggi 138 meter itu memiliki lubang berdiameter 46 meter di tengahnya. Seharusnya, sesuai dengan bentuknya, bangunan tersebut membawa keberuntungan bagi masyarakat sekitar. Namun, reputasi bangunan ini justru anjlok di mata publik, bahkan sebelum proyek pembangunan gedung ini selesai dikerjakan.

Desain berbentuk koin untuk gedung Guangdong Plastics Exchange tersebut menerima berbagai kritik dari penduduk lokal. Menurut laporan, bangunan senilai 1 miliar Yuan atau setara dengan Rp 1,5 triliun yang berada di Sungai Pearl, di selatan Kota Guangzhou, tersebut mendapat kecaman penduduk sekitar.

Menurut artikel yang dilansir oleh Shenzhen Daily, penduduk setempat malah tidak melihat pesan positif dari desain gedung ini. Komentar negatif itu, misalnya, dilontarkan salah satu penduduk Guangzhou, He Huiying. 

"Saya tidak melihat keindahan dari dua bangunan tersebut. Dua koin emas? Hal itu hanya mengekspos keinginan pemerintah dan pemilik properti untuk mengejar uang," He Huiying.

Menanggapi hal itu, kepala proyek pembangunan gedung ini, Wang Zhanshan, mengatakan, bentuk Guangdong Plastics Exchange adalah percampuran nyata antara desain Barat dan China. Meskipun berlokasi di China, bangunan ini merupakan karya arsitek asal Italia Joseph di Pasquale.

"Fitur unik dari bangunan ini adalah bentuknya yang menyerupai giok kuno China, kincir air, dan bangunan ini juga memiliki feng shui bagus untuk menarik keberuntungan," kata Wang Zhanshan.

"Sebuah koin emas, giok, dan kincir air di sisi sungai berarti keberuntungan bagi budaya Kanton: air membawa uang," lanjutnya.

Wang Zhanshan berusaha "melawan" komentar penduduk dengan mengatakan, bahwa keindahan itu relatif bagi setiap orang.

"Jika gedung ini menjadi desas-desus sebelum dan sesudah pengerjaan, gedung ini dapat digaransi sebagai karya arsitektur yang sukses," ujarnya. 

Baca juga: Pilih Banjir, Tunggu Jokowi, atau Bikin Lubang Biopori?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau