Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitam-Putih, Kisah Suram dari Bunker Hitler....

Kompas.com - 19/01/2013, 21:41 WIB

KOMPAS.com - Selain identik dengan desas-desus kiamat yang menjadi tren di penghujung 2012 lalu, bunker sebelumnya sudah identik sebagai tempat berlindung dari serangan musuh di zaman Perang Dunia. Karena itulah, tidak mengherankan, jika bunker selalu identik dengan kehancuran, kerusakan, dan kesuraman.

Namun, bunker juga dapat menjadi "kapsul waktu", yang bisa menceritakan begitu banyak kenangan pada generasi-generasi selanjutnya. Lewat foto-foto hitam-putih karya Vandivert ini, misalnya, bunker tempat Hitler dan istrinya mengakhiri hidup mereka pada 30 April 1945 menjadi "kapsul waktu" untuk berbagai fakta dan cerita.

Bunker ini berada di bawah Kantor Kanselir Jerman yang porak-poranda akibat bom Sekutu dan artileri Rusia. Majalah LIFE pada 1945 mempublikasikan sebagian foto-foto karya Vandivert tersebut.

Namun, tidak semua foto karyanya lulus sensor dan turun cetak. Kebanyakan foto-foto yang kini dapat Anda saksikan di situs LIFE.com tidak dipublikasikan dalam edisi LIFE tersebut.

William Vandiver merupakan fotografer Barat pertama yang mendapatkan akses masuk ke dalam bunker. Dalam artikel lama, Vandivert memberikan pernyataannya, bahwa foto-foto tersebut dibuat dalam gelap dengan pencahayaan berasal hanya dari sebuah lilin.

"Kami berempat mendahului orang-orang yang ikut turun sekitar 40 menit setelah kami tiba di tempat ini," ujar Vandivert.

Salah satu foto menampilkan serdadu perang yang tengah memeriksa sofa tempat pasangan Hitler dan istrinya meninggal. Di tempat tersebut, terdapat noda hitam bekas darah Hitler yang mengakhiri hidupnya dengan sebuah senapan.

Benda lainnya di ruangan ini adalah sebuah relik perang, lukisan dari abad ke-16 yang berasal dari Italia. Di salah satu bagian lantai di ruangan tersebut tampak topi perwira SS dengan hiasan tengkorak di bagian tengahnya.

Ruangan sederhana di dalam bunker ini tampak mencekam, terlebih dengan adanya relik-relik perang dan bercak darah. Beberapa foto belum pernah dipublikasikan oleh LIFE antara lain koresponden LIFE Percy Knauth tengah duduk di antara tanah dan reruntuhan lubang tempat pembakaran jenazah Hitler dan istrinya. Selain itu, foto ornamen bunker dan lukisan yang habis terbakar, foto potongan patung dan bola dunia, juga kegiatan tentara Rusia memindahkan lambang Nazi.

Foto lain belum pernah dipublikasikan adalah tentara A.U.S. PFC Douglas Page yang mengolok-olok Nazi dengan menirukan salam khasnya di antara gedung reruntuhan bom, Berliner Sportspalast. Vandivert sendiri sudah meninggal pada tahun 1992.

"Hampir setiap bangunan terkenal di Berlin hancur berantakan. Di pusat kota, GI-GI (perangkat pemerintah) bisa berjalan hingga berblok-blok dan tidak melihat satu pun makhluk hidup, tidak mendengar apa pun kecuali keheningan kematian, serta tidak mencium bau apa-apa kecuali bau kematian," ujarnya saat melaporkan pengalamannya kepada LIFE. 

Salah satu artikel dalam situs LIFE pada Rabu (16/1/2013) lalu menyatakan, beberapa gambar sebelumnya telah dipublikasikan. Namun, hampir semua gambar di dalam galeri ini belum pernah tampil dalam LIFE. Semua gambar diambil pada kesempatan yang sama. Gambar-gambar ini menjelaskan kepada kita dunia surealis, dunia tidak menyenangkan yang harus dihadapi Vandivert di dalam bunker dan di jalan-jalan kota yang lebih hancur dari dinding bunker tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau