KOMPAS.com — Novel Dracula karya Bram Stoker "meminjam" Gereja St Mary di Whitby, North Yorkshire, Inggris, sebagai latar cerita. Kisah yang telah berhasil mengasosiasikan gereja pada tokoh fiksi tersebut berhasil menambah kengerian pada sebuah musibah pada bulan lalu.
Berada jauh di atas tebing, Gereja St Mary memiliki sebuah pemakaman dari tahun 1110. Menyusul hujan lebat dan pengikisan tanah, tebing tersebut mengalami longsor dan cukup banyak tanah makam yang terbuka.
Di antara sisa-sisa longsoran, tampak tulang belulang manusia berusia setidaknya satu abad. Stoker lalu terinspirasi atas pemakaman yang berada di halaman gereja tersebut. Rupanya, pemakaman yang sudah tutup untuk umum sejak 1865 tersebut menarik perhatian sang penulis.
Seperti dilansir www.dailymail.co.uk, seorang penduduk setempat, Barry Brown (56), mengatakan bahwa ia menemukan beberapa tulang manusia di belakang rumahnya. Rumah Brown tepat berada di bawah tebing.
"Ketika longsor terjadi, saya pergi keluar dan menemukan beberapa tulang. Entah berapa tahun lamanya tulang-belulang tersebut telah dimakamkan, sebab mereka lembut dan berwarna kuning karena berada di dalam tanah," tutur Brown.
"Saya berhasil mengidentifikasi sebuah tulang punggung, dua tengkorak, dan sebuah tulang besar yang tampak seperti bagian dari sebuah kaki. Cukup menyedihkan memungut tulang-tulang ini. Seharusnya orang-orang yang dimakamkan di tempat itu tetap berada di sana selamanya," tambahnya.
Tulang belulang yang ditemukan oleh penduduk setempat itu segera dimakamkan kembali oleh para pekerja gereja. Mereka mencari tanah yang lebih stabil untuk memakamkannya kembali. Namun, pemilik tulang-tulang tersebut tak jelas lantaran batu nisan di atasnya sudah sering kali dipindah selama satu abad ini.
Pipa pembuangan yang rusak dan jatuh kemungkinan besar menjadi penyebab longsor. Terlebih, hujan lebat yang terjadi saat itu membuat tanah menjadi lebih tidak stabil.
"Pihak gereja mencoba untuk membereskan hal ini dengan meminta bantuan insinyur sipil. Mereka telah mencoba mengetahui asal air mengalir dan membuat ujung-ujung tebing lebih aman," imbuh Pendeta Kanon St Mary David Smith.
Sementara itu, Dewan Scarborough Borough mengatakan, tebing tersebut bukan tanggung jawab dewan karena berada di tanah milik pribadi dan tidak ada ancaman berbahaya bagi nyawa atau properti di sana. Dewan telah menulis surat kepada pihak gereja dan telah membuat mereka menyadari kewajibannya sebagai pemilik tanah.
Namun, meski gereja ini bukan benar-benar tempat tinggal bagi Count Dracula, sampai saat ini pengunjung yang sampai di Gereja St Mary masih menanyakan soal kuburan sang drakula legendaris itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.