JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif tenaga listrik sebesar 15 persen sepanjang 2013 sudah menuai berbagai penolakan. Beberapa pihak mengkhawatirkan kebijakan yang akan berpengaruh pada pengguna listrik di atas 1.300 VA tersebut juga akan memengaruhi harga beragam kebutuhan pokok, termasuk perumahan.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Apersi Eddy Ganefo dan Ketua DPD Apersi Kalimantan Selatan H Hasyim KA. Keduanya tidak menampik adanya kenaikan harga rumah tahun ini.
"Kenaikan tarif tenaga listrik kemungkinan akan menaikkan harga komponen bahan baku perumahan. Harga rumah bisa naik hingga 7 persen," ujar Eddy di Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Hal senada juga disampaikan Hasyim. Menurut dia, kenaikan harga rumah akan mencapai 7 persen. Meskipun akan berpengaruh terhadap harga komponen bahan baku perumahan, ia sepakat agar penundaan pembelian rumah tidak boleh sampai terjadi meski ada kenaikan tarif tenaga listrik.
"Kami punya trik tersendiri, yaitu dengan mengurangi profit," tutur Hasyim, yang pada Selasa (9/1/2013) resmi menjadi Ketua DPD Apersi Kalimantan Selatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.