Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Contoh Sia-sia Bunker Perang Nuklir?

Kompas.com - 05/01/2013, 14:51 WIB

KOMPAS.com - Sekitar akhir tahun 1950 sampai awal 1960, penduduk Amerika Serikat khawatir akan kemungkinan adanya perang nuklir yang terjadi sebagai imbas adanya Perang Dingin. Kekhawatiran ini kemudian membuat para penduduk AS bersiaga dan mencari cara menyelamatkan diri seandainya perang nuklir benar-benar terjadi.

Beberapa keluarga saat itu memilih membuat sebuah bangunan sebagai tempat perlindungan atau bunker. Mereka membangun konstruksi yang mereka yakini mampu menahan serangan bom nuklir di halaman belakang rumahnya. Meski konstruksi semacam ini belum terbukti benar-benar mampu menahan ledakan bom nuklir, keluarga DeLage dari Clifton di New Jersey, misalnya, tetap membuat konstruksi semacam ini di halaman belakang rumah mereka.

Hebatnya, tempat perlindungan yang kini sudah berusia 50 tahun tersebut tetap dalam kondisi utuh. Bunker yang menghabiskan dana pembuatan hingga Rp 24 juta tersebut dibuat dengan menggunakan sekop uap besar untuk menggali halaman belakang. Kemudian, sebuah tangki logam raksasa dimasukkan ke dalam tanah.

Ruang kecil yang berfungsi sebagai perlindungan ini penuh dengan kotak persediaan. Makanan yang "tertimbun" di dalam bunker ini antara lain kue, sup, gula, dan baking powder. Namun, tidak ada kompor di dalam bunker ini.

Untuk memasuki bunker ini, Anda harus melalui sebuah tabung berdiameter sekitar satu meter dengan tangga logam yang terpasang mengarah ke dalam bunker gelap. Setelah itu, Anda akan menemukan sebuah ruangan kecil berukuran 3,6 meter x 2 meter.

Bunker milik keluarga DeLage ini sangat sederhana. Tidak ada listrik, lemari es, atau tempat tidur. Di dalam tempat ini hanya ada sebuah tempat duduk kayu dan tumpukan makanan kaleng yang sampai saat ini ditemukan belum satupun telah dimasak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com