Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengusung Properti Hijau, Mendongkrak Penjualan

Kompas.com - 20/12/2012, 11:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang properti semakin mendorong pembangunan ramah lingkungan sebagai nilai jual. Beberapa proyek perumahan yang semula memaknai ramah lingkungan sebatas kehijauan taman kini lebih serius dalam pengembangan bangunan ramah lingkungan yang mendukung penghematan biaya operasional.

Hal itu terungkap dalam penyerahan Green Property Awards 2012 yang diselenggarakan Housing Estate di Jakarta, Rabu (19/12/2012). Arsitek lanskap serta pemerhati perkotaan dan properti hijau Nirwono Joga, yang juga juri Green Property Awards 2012, mengemukakan, pengembangan realestat yang mempertimbangkan kelestarian lingkungan memberikan nilai tambah kepada konsumen atau penghuninya.

Beberapa pengembang proyek perumahan saat ini mendesain ulang rencana induk proyeknya dengan konsep lebih ramah lingkungan, misalnya desain bangunan yang menyesuaikan kondisi lingkungan, instalasi pengolahan air bersih dengan sumber air baku dari permukaan, pengolahan air limbah, integrasi proyek rumah dengan stasiun terdekat, serta menyediakan jalur pejalan kaki dan sepeda.

"Pengembang sudah mulai perhatian untuk mewujudkan permukiman yang lebih ramah lingkungan. Keberhasilan itu tidak akan berkelanjutan tanpa didukung komunitas yang peduli lingkungan," ujar Nirwono.

Ia menambahkan, lebih dari 70 persen pemanasan global dipicu oleh bangunan. Karena itu, bangunan yang ramah lingkungan sangat diperlukan untuk bisa meredam pemanasan global.

Ketua Umum Real Estat Indonesia Setyo Maharso mengemukakan, gerakan ramah lingkungan sampai bangunan hijau menjadi keharusan bagi pengembang di tengah kondisi pemanasan global dan perubahan iklim. Ia mengakui, penghematan dari penggunaan bangunan hijau lebih tinggi daripada investasi yang telah dikeluarkan.

Sebagai ilustrasi, investasi awal untuk bangunan hijau membutuhkan kenaikan biaya 2 persen, tetapi desain penghematan yang dihasilkan mencapai 20 persen dari total biaya konstruksi. (LKT)

Baca juga: 

3 Hari Lagi, di Bunker-bunker Mewah Menjelang "Kiamat"....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau