Andy mengaku optimistis, akhir tahun ini, klaster tersebut sudah terjual habis. Tingginya daya jual, kata Andy, karena Modernhill berada di lokasi strategis, yaitu dekat dengan Lapangan Terbang Pondok Cabe dan berbagai pusat kegiatan, mulai sekolah sampai supermarket.
Adapun saat ini Modernland memiliki lahan seluas 60 hektare di Modernhill. Dari jumlah tersebut, Modernland baru mengembangkan seluas 30 hektare. Sedangkan, total lahan yang dimiliki perusahaan di Kota Modern mencapai 470 ha, dan lahan tersisa masih sekitar 40-50 hektare. Ekspansi Modernland pun semakin luas. Tahun ini saja, Modernland telah mengakuisisi Hotel Novotel di Green Central City, Jakarta Barat, serta kawasan industri di Cikande, Tangerang, seluas 1.000 ha.
"Cukup bagus mengekspansi beberapa bisnis dan mengembangkan bisnis. Kalau stuck, tidak beli tanah, cuma diam saja, kita sebagai pebisnis perlu curiga, kita ini mau jadi pengembang atau tidak," kata Andy sembari terbahak.
Dengan sederet proyek yang direncanakan, ia optimistis, Modernland bisa meraih penjualan sebesar Rp 1 triliun. Target tersebut melonjak hampir 300% dibandingkan realisasi penjualan tahun lalu.
"Secara accounting sales kita ditargetkan Rp 1 trilliun yang harus kami laporkan ke publik, dan kami yakin bisa mencapainya," ujar Andy.
"Sampai tahun ini kami masih optimistis mengembangkan kawasan Tangerang. Tangerang ini sangat potensial, dekat dengan Jakarta dan pemerintah kotanya mendukung kita sebagai pengembang. Infrastrukturnya juga didukung. Sekali lagi, saya optimistis," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.