Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urbanisasi Tinggi, Tangerang "Lahan Basah" Properti

Kompas.com - 11/09/2012, 13:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Prospek industri properti di wilayah satelit seperti Tangerang dinilai masih menjanjikan. Wilayah ini memiliki tingkat urbanisasi penduduk cukup tinggi di sekitar DKI Jakarta.

"Penduduk Tangerang selalu bertambah setiap saat dan peluang bagi para pelaku industri properti untuk terus mengeluarkan produk-produk properti. Selain itu, pembangunan infrastruktur di Tangerang juga berlangsung cepat," kata pengamat properti Panangian Simanungkalit di Jakarta, Senin (10/9/2012).

Selepas krisis moneter 1998, kata Panangian, perlahan bisnis properti di dalam negeri merangkak maju. Satu per satu proyek properti besar bermunculan.

"Bahkan, beberapa pengembang dari luar negeri juga turut menggarap bisnis ini di Indonesia. Lima atau enam tahun ke belakang, industri properti mulai menemukan jalan yang benar, terutama untuk daerah Tangerang dan pengembang papan atas turut berjasa membuka lahan di kawasan ini," katanya.

Bisnis properti Indonesia, lanjut Panangian, bisa mencapai puncaknya dengan cepat asal mendapat dukungan dari semua pihak. Fakta menunjukkan, sektor properti di Indonesia tidak bisa ditangani setengah hati melainkan harus fokus dan intens.

"Dibutuhkan fokus pemerintah pada sektor properti dari pemikiran kota yang aman, nyaman dan tenteram. Artinya, kota yang aman bagi investor, nyaman bagi penduduk dan tentram bagi lingkungan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso, mengatakan setiap tahun pertumbuhan properti di kawasan penyangga Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok semakin meningkat. Prospek yang bagus ini dilirik dan kemudian digarap para pengembang dengan proyek propertinya, terutama perumahan.

"Industri properti di kawasan penyangga setiap tahun mengalami peningkatan berkisar 15 persen. Pembangunan properti di Bekasi, Tangerang dan Depok terus menggeliat, terutama untuk sektor hunian tempat tinggal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau