KOMPAS.com - Di saat dunia sedang tak sabar menantikan pembukaan Olimpiade London 2012, Jumat (27/7/2012) lalu, persiapan akhir tengah dilakukan di Velodrome Olympic Stadium. Didesain elegan oleh Hopkins Architects, area olahraga balap sepeda ini menyajikan sebuah nuansa keseimbangan dari strategi bangunan berkelanjutan.
Arena velodrome ini dulunya adalah lima besar megaproyek yang dibangun untuk melengkapi perhelatan olahraga dunia sekelas olimpiade. Dengan penyejuk udara alami, sumur resapan air, serta pencahayaan yang dirancang dengan mulus dalam satu kesatuan, struktur bangunan ini benar-benar mumpuni, baik untuk untuk desain ramah lingkungan maupun hemat energi.
Bangunan berbentuk sadel cantik ini dirancang dengan kehati-hatian dan terlihat sederhana dibangun dengan material ringan. Konstruksinya benar-benar memanfaatkan bahan-bahan alami, sehingga menyajikan satu kesatuan yang elegan.
Atap putihnya yang mencolok pada bangunan ini memiliki beberapa baris skylight, yang melintasi seluruh area. Alhasil, desain ini menyajikan cahaya matahari dan memungkinkan lampu-lampu untuk dinonaktifkan pada siang hari.
Atap putih tersebut dibuat dari sebuah rangkaian kabel, yang disekelilingnya dilapisi struktur alumunium dan berfungsi membelokkan sengatan panas matahari saat pertandingan tengah berlangsung.
Lapisan kulit kayu dari Pohon Aras dibuat berlubang-lubang untuk mengundang aliran udara sejuk menerpa interior. Aliran udara mengaliri 6000 tempat duduk dan melalui atapnya, menghadirkan udara segar dan dingin.
Atap bangunan ini memang dibuat untuk menampung sebanyak mungkin air hujan, yang kemudian disimpan dan kelak akan digunakan sewaktu-waktu.
Lalu, bagaimana dengan jalur balap sepeda di dalamnya?
Trek sepeda di velodrome ini diharapkan menjadi trek bersepeda tercepat di dunia, yang selanjutnya didesain mampu secara merata mengendapkan kebisingan sorak-sorai penonton agar tidak mengganggu pebalap.
Nah, seperti apa desainnya? Simak di sini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.