Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari, Pahami Empat Siklus Pasar Perumahan ini!

Kompas.com - 26/03/2012, 10:49 WIB

KOMPAS.com - Pertumbuhan dan perkembangan pasar perumahan di setiap negara memiliki siklus berbeda, tak terkecuali Indonesia. Siklus pasar perumahan di sini selalu mengikuti siklus tingkat suku bunga.

Pengamat properti Panangian Simanungkalit dalam bukunya "Rahasia Menjadi Miliarder Properti" menuturkan, di Indonesia terdapat empat siklus perumahan. Siklus itu meliputi pasar penjual (seller's market), pasar lembut (soft market), pasar pembeli (buyer's market) dan pasar lemah (weak market). Gelombang siklus pasar perumahan ini bisa berulang seperti siklus tingkat suku bunga.

Pasar penjual 

Siklus seller's market terjadi pada saat suku bunga dan tingkat inflasi berada di titik paling rendah. Jumlah uang yang beredar di pasar meningkat. Permintaan rumah meningkat, namun persediaan rumah untuk dijual tidak mencukupi.

Akibatnya, kekuatan keseimbangan pasar bergeser ke pihak penjual. Karena kelebihan permintaan rumah, pemilik rumah second menjual rumahnya dengan harga tinggi. Penjualan rumah second juga ikut naik tajam dan pasar berubah sangat aktif. Harga jual rumah melambung akibat kenaikan jumlah transaksi di pasar.

Pasar lemah

Siklus weak market terjadi pada saat pasar berada dalam masa transisi, dari pasar penjual ke pasar pembeli. Saat itu, keseimbangan kekuatan negosiasi antara penjual dan pembeli selalu berubah.

Contoh siklus ini pernah terjadi saat pasar properti melambat akhir 2006 lalu dan berlangsung hingga 2007. Pembeli maupun penjual mulai berhati-hati melakukan transaksi.

Pada awal masa transisi, para pengembang dan pemilik rumah second tetap menawarkan pada harga tinggi. Namun, saat bersamaan, pembeli sudah kehilangan selera membeli. Akhirnya, tingkat penjualan rumah mulai menurun. Para pengembang lantas menawarkan potongan harga.

Sebelumnya, akibat harga tinggi, inflasi naik dan kebijakan Bank Indonesia akan pengetatan moneter diterapkan. Akibatnya, tingkat suku bunga naik lebih tinggi. Lalu, konsumen memilih mengontrak karena harga rumah dan tingkat bunga tinggi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com