Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh...Sekarang Giliran Keramik China!

Kompas.com - 28/02/2012, 14:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan pasar keramik yang mencapai 15% sampai 20% per tahun tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Selain kendala pasokan gas, keramik lokal juga harus bersaing dengan produk impor yang berharga murah.

Elisa Sinaga, Sekretaris Jenderal Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengatakan, tahun ini diperkirakan total penjualan keramik lokal tidak jauh berbeda dengan capaian 2011, sebesar Rp 19 triliun. Dari total penjualan tersebut, sebanyak Rp 15 triliun adalah pasar domestik dan ekspor Rp 4 triliun.

"Pasar keramik dalam negeri stagnan," katanya, Senin (27/2/2012) kemarin.

Menurut dia, penjualan pasar keramik yang stagnan disebabkan kendala pasokan gas. Apalagi Perusahaan Gas Negara (PGN) tidak kunjung meningkatkan pasokannya. Akibatnya, pasar keramik domestik yang besar tidak bisa dipenuhi industri keramik lokal, sehingga banyak pemain China masuk.

Masuknya keramik China membuat produsen lokal tidak bisa menaikkan harga jual. Pertumbuhan pasar keramik Indonesia yang mencapai 15%-20% pada tahun ini hanya akan bisa dimanfaatkan dengan baik jika pemerintah menambah pasokan gas ke industri. Tidak adanya pasokan gas membuat produksi keramik terkendala.

Aksi penyeludupan

Saat ini, menurut Elisa, rata-rata kontrak industri keramik dengan PGN sebesar 800.000 milion metric standard cubic feet per day (mmscfd) per tahun. Kontrak itu lebih kecil dari kebutuhan industri keramik yang mencapai 1,2 juta mmscfd per tahun. Dengan pasokan gas yang kecil, banyak pabrik keramik yang tidak bisa menggunakan kapasitas terpasang atau utilitas pabrik 100%.

"Banyak pengusaha yang telah membeli mesin baru tapi tidak bisa dipakai karena pasokan gas minim," katanya.

Oleh karena itu, Elisa menuntut agar pasokan gas ke industri keramik ditingkatkan. Tambahan pasokan bisa terwujud.

"Asalkan pemerintah mau menekan pelaku industri energi khususnya gas," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com