Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyulap Wallpaper Jadi Aksesori Cantik

Kompas.com - 16/02/2012, 18:46 WIB

KOMPAS.com - Angelia Florensia, atau yang akrab disapa Angel, adalah lulusan ilmu desain fesyen di Lasalle-Sia College of the Arts, Singapura. Bidang desain memang sudah menjadi minat Angel sejak sekolah. Akhir tahun 2010, Angel mulai jatuh cinta pada material wallpaper (kertas dinding) yang kemudian diubahnya menjadi suatu karya yang layak jual.

Sebelum menemukan material wallpaper, Angel sering bereksperimen dengan berbagai bahan dalam membuat suatu kerajinan tangan. Wanita yang memang hobi membuat kerajinan tangan ini sudah pernah mencoba membuat pakaian dan aksesori dari material yang sudah lazim digunakan, serta tas dompet dari bahan katun. Semua ia jadikan produk-produk cantik.

Awalnya Angel berpikir, wallpaper biasanya digunakan untuk melapisi dinding. Tentu material ini juga kokoh jika dibuat dalam bentuk produk layak pakai.
Akhirnya istri Awi Suryadi, seorang sutradara film ini, mencoba membuat berbagai kreasi wallpaper, antara lain cover album, aksesori kalung dan anting, serta origami.

Untuk mendapatkan materialnya, Angel membeli sampel-sampel wallpaper yang sudah tidak digunakan lagi di toko. Sampel-sampel itu dikemas dalam sebuah album sebesar 50 cm x 50 cm, sesuai ukuran per helai sampelnya. Karena hanya sebagai contoh, tentu kondisi sampel tersebut masih dalam keadaan baru, alias belum pernah ditempel di dinding. Sejak awal berkreasi, Angel memang berniat mengusung sistem recycle atau daur ulang dalam karyanya.

"Karena itu, yang saya gunakan bukanlah wallpaper yang dibeli meteran, melainkan sampel yang sudah tidak dipakai lagi di toko-toko," tutur perempuan kelahiran Jakarta, 13 April 1983 ini.

Dengan menggunakan bahan limbah, ia juga dapat menekan ongkos produksi sehingga lebih efisien. Namun, yang paling penting menurut Angel, paling tidak ia bisa mengurangi jumlah sampah. Selain itu, ia juga bahagia karena mampu membuat limbah jadi benda yang lebih berharga.

Untuk memperkaya kreativitasnya, Angel mencari informasi mengenai seni melipat kertas (origami), baik melalui internet, majalah, ataupun buku. Kreasi awal yang dibuatnya adalah hard cover (sampul) album foto, gelang, kalung, serta produk lipat kertas lainnya. Namun, setelah melalui berbagai percobaan, hasilnya tidak memuaskan. Jahitan kurang pas dan tidak nyaman dilihat.

Lama-lama Angel menyadari kalau wallpaper memang tidak bisa disamakan dengan kain. "Pada dasarnya, wallpaper itu kertas. Jadi, seharusnya diperlakukan sama seperti kertas, bukan seperti kain. Ini pelajaran penting yang saya dapat lewat beberapa kali percobaan," tutur perempuan yang hobi membaca, crafting, dan traveling ini.

Kesulitan-kesulitan itu tidak mematahkan semangatnya. Ia malah semakin tertantang untuk menciptakan kreasi menarik dari wallpaper. Apalagi, menurut Angel, belum ada perajin yang memanfaatkan bahan baku ini untuk menciptakan berbagai produk. Minimnya kompetitor dinilai sebagai peluang bagus untuk berbisnis.
Dengan penuh tekad, Angel terus melakukan percobaan untuk bisa menghasilkan produk yang diinginkan.

Akhirnya ia berhasil menciptakan dompet yang sangat pas jika diaplikasikan dengan bahan wallpaper. Produk itu tak kalah cantik dari dompet berbahan kanvas, suede, ataupun yang lainnya. Selain memperhatikan kecantikan penampilan dompet, Angel juga sangat mementingkan kekuatan material. Karena itu, ia mewajibkan diri untuk menguji langsung setiap model produk.

"Saya harus memastikan ketahanan dan kenyamanan produk. Caranya dengan menggunakan sendiri produk tersebut. Kalau tidak ada kerusakan, berarti produk itu layak jual," jelas putri pasangan Sumarti Ananda dan Freddy Djuhanda ini.

Semua teknik pembuatan produk dari wallpaper ini dipelajari Angel secara otodidak. Butuh waktu empat bulan untuk mendapatkan hasil maksimal. Peralatan yang digunakan Angel pun terbilang sederhana, seperti mesin jahit rumahan, gunting, lem semprot, dan peralatan standar lainnya. Semua produk dikerjakan sendiri oleh Angel dan dua orang asisten yang berperan sebagai tukang potong dan tukang jahit tangan.

Untuk memasarkan produknya, Angel rajin mengikuti berbagai ajang bazar dan pameran. Selain itu, ia juga menggunakan jaringan sosial internet tak berbayar, seperti blog gratis, Facebook, dan Twitter. Hal ini diakuinya sangat efisien dan dapat menjangkau pasar yang luas.

Dompet sebagai produk perdana Angel ternyata cukup sukses membuat rekan-rekannya ingin membeli. Selain keunikan bahan baku, corak berbeda di tiap produknya menjadi daya tarik sendiri. Orang yang ingin memiliki produk berlabel Paperpleased ini tidak perlu takut disamai orang lain.

Kini bukan hanya dompet yang dibuat Angel. Ada kurang lebih 20 jenis produk yang menggunakan aplikasi dari wallpaper. Selain dompet, ada gantungan kunci, memo, sarung gadget, dompet paspor, dompet CD, serta tas jinjing. Harga produk yang dijual cukup terjangkau, yakni antara Rp 5.000 - Rp 180.000. Selain untuk koleksi pribadi, produk Paperpleased juga banyak dipesan untuk suvenir berbagai acara.

Karena tergolong unik, banyak pembeli lantas menghujani Angel dengan berbagai pertanyaan seputar produk wallpaper buatannya. Hal ini ditanggapi positif olehnya. "Bagi saya, barang handmade (kerajinan tangan) sangat personal sifatnya. Kita harus komunikatif dengan konsumen yang memang ingin tahu banyak seputar karya kita. Jadi, saya justru senang bisa menjelaskan secara detail tentang produk saya," tutur Angel menutup percakapan.

Ingin berkenalan dengan Angelia Florensia? Silakan hubungi:
E-mail: paperpleased@gmail.com
Blog: paperpleased.blogspot.com
Twitter: @paperpleased
Facebook: paperpleased

(Ira Nursita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com