Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Jual Lumpia, Sukses Jualan Properti

Kompas.com - 16/11/2011, 15:00 WIB

Masih sembari bekerja, Basuki lantas mencoba peruntungan lain dengan berjualan kacang goreng. Kacang itu ia titipkan ke warung pedagang kaki lima. Namun bisnis itu juga tidak berumur panjang, Basuki kesulitan menagih hasil penjualan kepada pedagang.

Dua kali gagal merintis usaha sampingan tidak membuat Basuki menyerah. Kali ini, ia melirik usaha penjualan mobil bekas. Tapi usaha itu juga berujung kegagalan. Ia lantas meninggalkan bisnis otomotif setelah tertipu lantaran membeli mobil dalam kondisi rusak berat.

Walaupun berulang kali gagal, Basuki tak patah arang untuk menjadi wirausahawan. Kali ini, pilihan usahanya adalah jual beli properti. Saat itu, Basuki menjadi tenaga pemasaran di salah satu perusahaan properti Jakarta. Ketika menjadi tenaga pemasaran itu Basuki bersua dengan pendamping hidupnya, Theresianawati. Kala itu Theresianawati menjabat sebagai general manager di salah satu perusahaan otomotif.

"Kami memutuskan menikah tahun 1994," urai Basuki.

Walaupun jabatan istri Basuki itu terbilang tinggi, istrinya rela mengundurkan diri dan memilih membantu Basuki berbisnis properti. Di sela-sela bisnis properti, ia juga menyempatkan diri mencoba peruntungan dengan membuka warung mi ayam di daerah Slipi, Jakarta.

"Saat itu, istri saya yang cuci mangkuk meski hamil tua," terang Basuki.

Dari deretan panjang pengalaman bisnis itu, Basuki menuai sukses berjualan properti milik rekan bisnisnya. Ia pun dipercaya menjadi pemimpin perusahaan properti bernama PT Wirakarya Bumi Pertiwi itu. Namun, saat itu, krisis ekonomi datang. Walhasil, penjualan properti pun ikut lesu.

"Jadi perusahaan properti itu vakum, tidak ada kegiatan," terang Basuki.

Namun, Basuki tidak kehilangan akal. Ia melihat ada potensi ekspor saat nilai mata uang dolar menguat terhadap rupiah. Bersama rekan bisnisnya itu, Basuki memutuskan mengekspor mebel kayu jati super dengan membawa bendera PT Wirakarya Kharisma, milik rekan bisnisnya.

Tahun 2006 Basuki memilih mengundurkan diri. Bersama istrinya, ia mendirikan PT Indoexim International yang kemudian sukses mengekspor jati kelas dua.

"Modal perusahaan itu berasal dari tabungan kami ditambah modal dari rekan bisnis kami," ujar Basuki bangga. (Hafid Fuad - Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com