Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan-bangunan Ramah Gempa dari Bambu

Kompas.com - 07/11/2011, 09:54 WIB

Dalam sambutannya, Solihin G.P. mengingatkan agar masyarakat memanfaatkan bambu untuk bangunan ramah gempa dan kreativitas lainnya.

"Bangunan tahan gempa ini adalah warisan dari karuhun Sunda. Lebih murah dan telah teruji selama ratusan tahun," ungkapnya.

Mang Ihin, sapaan akrab Solihin, juga menekankan pentingnya hutan dan desa bagi negara.

"Desa kuat, maka negara kuat. Jaga hutan dan lindungi untuk anak cucu, jika hutan rusak maka tinggal tunggu bencana," ujarnya.

Sekolah bambu

Kini, Bangunan SD Singajaya yang dibangun kembali dengan material bambu tampak mewah dan cantik. Atapnya berbahan ijuk, berdinding gedek, dan tiang bambunya terlihat menyatu dengan alam. Dibandingkan dengan bangunan kelas lainnya yang terbuat dari bata dan semen, ruang kelas bambu ini diharapkan ramah gempa. Apabila ada kerusakan, maka tidak akan separah yang menimpa bangunan berbahan konvensional.

Wagub Jabar Dede Yusuf dalam sambutannya di hadapan siswa-siswi SD Singajaya menyarankan agar bangunan sekolah lainnya di Jawa Barat mencontoh sekolah dengan material bambu ini. Sekolah berbahan bambu ini juga sekaligus bukti, bahwa untuk membangun sekolah tidak perlu mahal, tapi dapat memanfaatkan bambu yang lebih ekonomis dan ramah gempa.

Bambu, selain dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan, juga dapat dimanfaatkan untuk aneka kerajinan tangan. Buktinya, di arena bazar saat acara peresmian bangunan ini tersedia aneka kerajinan bambu seperti topi tudung bambu, angklung mini, mainan, aksesoris, alas meja, tempat tisu, dan sebagainya.

Adapun Bale Pinter yang dibangun di tengah-tengah Desa Jayapura berfungsi sebagai pusat informasi dan pengetahuan bagi masyarakat. Warga desa dapat mendapatkan beragam sumber keilmuan seperti teknologi (ICT), pertanian, perkebunan, pembibitan, pengolahan bambu, serta kearifan lokal. Di tempat ini juga disediakan kursus komputer bagi masyarakat sekitar desa. (SUN/HIM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com