Oleh Abun Sanda
KOMPAS.com - Tiap kota dunia mempunyai ciri khas yang memesona. Paris dengan Arc de Triomphe dan Champs Elyaseess. Tokyo dengan Ginza, Shinjuku, menara Tokyo, dan hutan kota dan sebagainya. Juga, Sydney dengan gedung operanya, New York dengan patung Liberty serta Times Square, atau San Fransisco dengan Golden Gate-nya. Bagaimana dengan Jakarta?
Adapun Jakarta memiliki banyak kawasan memesona. Lihatlah Ancol yang menawan, Ancol yang langsung berbatasan dengan laut. Lalu, silang Monas yang atraktif, mal-malnya yang berkelas dan sebagainya. Atau, lihatlah Dubai yang infrastrukturnya serba kelas dunia.
Washington DC, ibu kota Amerika Serikat yang fenomenal, memiliki banyak bangunan yang membuat warga dunia mimpi-mimpi hendak ke sana. Ada bangunan elok untuk mengenang salah seorang presiden terbaik Amerika Serikat, Abraham Lincoln. Ada gedung putih, gedung Capitol, Pentagon, gedung keuangan dan sebagainya.
Dilihat dari bangunan-bangunan itu, ada aspek lain yang membuat Washington DC menawan. Kota ini mempunyai banyak jalur khusus untuk sepeda.
Jangan keliru menduga. Pengguna sepeda di sini umumnya keren-keren. Ada yang mengenakan jas dan berdasi, bahkan mengenakan rok mewah dan blazer. Tetapi, mereka mengayuh sepeda dengan penuh semangat. Mengenakan pantalon mengilap dan hem luks, tetapi mengayuh sepeda dengan gegap gempita. Ia ramah menyapa sesama pesepeda, wajahnya memancarkan gairah hidup mengagumkan. Di punggungnya terdapat ransel kerja amat bersih.
Menariknya, kita dapat leluasa menyaksikan para pesepeda melaju dari trotoar yang amat bersih, penuh pohon dan kembang aneka warna. Hampir tidak pernah tampak ada sampah dan ludah manusia menggeletak di trotoar itu.
Daun-daun yang gugur pun dengan cepat dibersihkan petugas kebersihan kota. Maka, hampir seluruh trotoar di Ibu Kota Amerika Serikat ini bersih, sebersih lantai kamar mandi kebanyakan orang Indonesia.
Muhammad Alie Riyad, warga Washington DC menuturkan, ia suka berjalan jauh, sejauh kakinya mampu melangkah karena sungguh merasakan kenyamanan menyusuri trotoar kota Washington DC. Lantainya bersih, dari batu granit dan sebagian bahkan dari batu pualam.
Riyad mengaku terpesona pada konsistensi otoritas kota membersihkan lantai trotoar. Lantai yang kotor karena tumpahan minuman soda atau ice cream dengan cepat dibersihkan sehingga trotoar itu kinclong lagi.