Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hijaukan Dapur, Sehatkan Lingkungan

Kompas.com - 13/07/2011, 11:58 WIB

KOMPAS.com - Mendengar ungkapan, "You are what you eat ", rasanya tak heran jika dapur selalu mencuri perhatian bagi mereka yang senang mengutak-atik interior rumah. Apalagi, jika kesenangan itu dikaitkan dengan konsep green living, pastinya semakin menarik dan bermanfaat bagi kesehatan.

Konsep desain ramah lingkungan yang menyehatkan juga bisa dimulai dari dapur. Perlu diingat, desain yang baik tak cukup hanya mengutamakan fungsi dan estetika semata, melainkan juga kelangsungannya di masa depan dan dampaknya bagi lingkungan. Karena, bagaimana pun juga kita tak bisa lepas dari alam, bukan?

Oleh sebab itu, Anda bisa mempraktikkan gaya hidup "hijau" agar hidup lebih sehat dimulai dari dapur. Anda bisa membuat dapur yang hemat energi, berusaha mengurangi bahan material yang sulit didaur ulang di dalamnya, bahkan menghemat penggunaan air dalam aktifitas harian di ruangan itu.

Scott Martin, pendiri Desain Plum Biru mengatakan, peralatan yang hemat energi, dimulai dari penggunaan bahan pintu secara efisien serta jendela inklusi standar dalam pekerjaan renovasi ruangan.

"Sebuah produk harus membantu agar dapur menjadi lebih efisien dan nyaman," katanya.

Alhasil, selain penghematan biaya energi yang lebih rendah (low cost), ada manfaat kesehatan dan dampak positif pula bagi lingkungan kita. United States Environmental Protection Agency (US EPA) memperkirakan, orang Amerika menghabiskan rata-rata 90 persen dari waktu mereka dalam ruangan, dan konsentrasi polutan dalam ruangan sering 10 sampai 100 kali lebih besar dibandingkan di luar ruangan. Bahkan, dapur disinyalir memberi kontribusi besar dalam pangsa polusi udara di ruangan melalui asap dan gas memasak dari lantai, cat, lemari dan meja.

Tak sulit

Pemakaian produk hijau mengurangi paparan polutan udara. Sebagai contoh, senyawa organik volatil (VOC) biasanya dipancarkan oleh cat, pengawet kayu, dan sumber lain. Gas-gas tersebut mempunyai efek kesehatan jangka pendek dan panjang, termasuk gejala yang berkisar dari iritasi mata, hidung dan tenggorokan kanker. Untuk itu, beberapa tips berikut mungkin bisa dijadikan pertimbangan dalam menerapkan dapur ramah lingkungan:

- Sebaiknya Anda menggunakan kayu solid yang bersertifikat. Kayu lapis atau MDF memiliki kandungan lem dan bahan kimia lainnya yang berbahaya jika terhirup. Tapi ingat, gunakan kayu solid bersertifikat, jangan yang ilegal.

- Pilih perlengkapan dengan efisiensi energi yang tinggi, yaitu hemat listrik dan hemat air.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau