Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monga, Dunia Gangster Muda-Mudi Taipei

Kompas.com - 25/05/2011, 10:34 WIB

MONGA

Setiap manusia pasti memiliki sebuah pilihan dalam hidupnya, apapun pilihan itu. Begitu juga dengan pilihan untuk menjadi seorang gangster. Bahkan untuk bisa bertahan dalam komunitas gangster, sejumlah anggotanya pun tak segan-segan melakukan berbagai hal untuk bisa mempertahankan hidup.

Setidaknya hal ini terlihat dalam film bergenre action berjudul Monga. Film berdurasi 2,5 jam tersebut lebih banyak menceritakan persahabatan, perjuangan hingga kasih sayang dari anggota gangster di sebuah kawasan bernama Monga. Monga adalah sebuah wilayah di Taipei yang dikenal dengan sebutan Wanhua District.

Plot film ini dimulai dengan adanya sebuah kisah seorang pemuda bernama Mosquito (Mark Chao) yang baru saja tiba di wilayah tersebut bersama ibunya. Pindah sekolah dan kembali menjalankan peran sebagai anak baru, bukan kali pertama dijalankan Mosquito dan ia sangat membencinya.

Dan sudah bisa ditebak akhirnya dirinya pun menjadi korban bullying dengan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari teman sekelasnya hingga melewati ambang kesabaran. Adegan perkelahian satu lawan beberapa murid lainnya pun tak bisa dielakkan lagi dimana Mosquito harus mempertahankan diri dari setiap hantaman dan serbuan gangster yang tak menginginkannya.

Namun di tengah-tengah mempertahankan diri, ternyata aksinya yang mampu mengalahkan beberapa orang gangster dengan hanya seorang diri itupun disaksikan secara langsung oleh empat orang kelompok gangster yang dikenal dengan sebutan Gang of Princes.

Melihat kecakapannya bertarung, merekapun mengajak Mosquito bergabung. Dengan beranggotakan Monk (Ethan Ruan), A Po (Teng-Hui Huang,), Monkey (Chang Hsien Tsai) dan Dragon sebagai pemimpin (Rhydian Vaughan), hidup Mosquito menjadi aman. Mereka berlima lalu menjadi sahabat baik dan berhasil menguasai Wanhua District, hingga ancaman datang dari kelompok gangster lain.

Merekapun harus bertarung untuk mempertahankan wilayah, walau nyawa menjadi taruhannya.

Atas akting Ethan dan Mark, sutradara Doze Niu (What On Earth Have I Done Wrong?, Growing Up) berkomentar bahwa tidak ada kompetisi antara mereka berdua.

“Baik Ethan dan Mark sudah ada adegan sendiri dan tidak akan mencuri pusat perhatian satu sama lain. Mereka punya peran masing-masing dan memaksimalkan potensi terbaiknya. Menyaksikan dedikasi dan ketekunan mereka, memberikan banyak harapan untuk industri film kita,” terangnya seperti dilansir Calestial Movie.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Terkini Lainnya
Selangkah ke Jakarta, Ini 5 Tawaran Perumahan Harga Mulai Rp 127 Juta
Selangkah ke Jakarta, Ini 5 Tawaran Perumahan Harga Mulai Rp 127 Juta
Listing Properti
Meski Diganggu Ormas, Penguasa Pondok Indah Tancap Gas Bereskan Proyek
Meski Diganggu Ormas, Penguasa Pondok Indah Tancap Gas Bereskan Proyek
Listing Properti
Kamu Belum Punya Rumah? Tengok Boyolali, Tipe 30 Cuma Rp 140 Juta
Kamu Belum Punya Rumah? Tengok Boyolali, Tipe 30 Cuma Rp 140 Juta
Listing Properti
Cek di Sini, Rumah Murah Mulai Rp 150 Juta, Lokasi Banjarnegara
Cek di Sini, Rumah Murah Mulai Rp 150 Juta, Lokasi Banjarnegara
Listing Properti
Intip, Lima Perumahan di Jepara, Harga Mulai Rp 140 Juta
Intip, Lima Perumahan di Jepara, Harga Mulai Rp 140 Juta
Listing Properti
Jangan Sampai Diserobot Tetangga, Ini Cara Pasang Patok Tanah Anti Sengketa
Jangan Sampai Diserobot Tetangga, Ini Cara Pasang Patok Tanah Anti Sengketa
Tips Properti
Rahasia Beli Rumah Cepat Skema Rent to Own, Modal Sewa Jadi Milik
Rahasia Beli Rumah Cepat Skema Rent to Own, Modal Sewa Jadi Milik
Berita
Kendalikan Harga Tanah, Pemerintah Andalkan Pasal 33 UUD 45
Kendalikan Harga Tanah, Pemerintah Andalkan Pasal 33 UUD 45
Berita
Kini, Tukang Bakso dan Bubur Ayam Punya Rumah, Cek Tampilannya
Kini, Tukang Bakso dan Bubur Ayam Punya Rumah, Cek Tampilannya
Listing Properti
Jembatan Pandansimo Gunakan Teknologi Konstruksi CSP, Apa Itu?
Jembatan Pandansimo Gunakan Teknologi Konstruksi CSP, Apa Itu?
Konstruksi
Menilik Desain Jembatan Pandansimo di DIY, Ada Gunungan hingga Gapura
Menilik Desain Jembatan Pandansimo di DIY, Ada Gunungan hingga Gapura
Konstruksi
Jembatan Pandansimo, Calon Pengerek Pertumbuhan Ekonomi di Selatan DIY
Jembatan Pandansimo, Calon Pengerek Pertumbuhan Ekonomi di Selatan DIY
Konstruksi
Bukan Pribadi, Kawasan Hutan, Garis Pantai, Sempadan Sungai Milik Negara
Bukan Pribadi, Kawasan Hutan, Garis Pantai, Sempadan Sungai Milik Negara
Berita
Cegah Salah Paham Antar Pemilik Tanah, Nusron Minta Patok Batas Jelas
Cegah Salah Paham Antar Pemilik Tanah, Nusron Minta Patok Batas Jelas
Berita
Nusron Imbau Masyarakat Pakai Patok Tanah Bahan Permanen, Ini Alasannya
Nusron Imbau Masyarakat Pakai Patok Tanah Bahan Permanen, Ini Alasannya
Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau