Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Kini Pemilik dan Pengelola Mal Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 19/05/2011, 11:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hari Kamis (19/5/11) mengumumkan menerbitkan Rp957 miliar atau US$112 juta saham baru melalui penempatan kepada Lippo Group (LIPPO) untuk mendanai sebagian besar akuisisi 27,24 persen kepemilikan di Lippo-Mapletree Indonesia Retail Trust (LMIRT) yang tercatat di Bursa Efek Singapura dan 40 persen kepemilikan asset manager Lippo Mapletree Indonesia Retail Trust Management Ltd (LMIRT Mgt) yang akan mendorong nilai mal dan manajemen aset LPKR menjadi US$4 miliar (Rp34triliun) dalam 3-4 tahun.

Sebagai bagian dari rencana tersebut, LIPPO telah melaksanakan penempatan 1,45 miliar saham yang dimiliki oleh afiliasinya, Pacific Asia Holdings Limited (PAH) pada harga yang sama,dengan total US$112 juta (Rp957 miliar), kepada investor institusionalstrategis yang diatur oleh CLSA, Singapore Pte. Ltd. (CLSA).

Dalam rencana tersebut, DewanKomisaris dan Direksi LPKR menyetujui rencana untuk menerbitkan 1,45 miliar saham baru tersebut sesuai dengan rencana direct placement yang telah disetujui para pemegang saham sebelumnya, kepada PAH senilai Rp957 miliar atau US$112 juta, untuk mendanai 70,4 persen akuisisi 27,24 persen kepemilikan diLippo-Mapletree Indonesia Retail Trust (LMIRT) yang tercatat di Bursa Efek Singapura dan 40 persen kepemilikan asset manager LMIRT Mgt. Transaksi ini akan menjadikan LPKR sebagai pemilik/pengelola mal terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.

Sisanya sebesar US$47,1juta (Rp403 miliar) atau 29,6 persen dari akusisi tersebut akan didanai oleh kas internal LPKR, yang pada 31 Maret 2011 berjumlah US$383,2 juta (Rp3,277triliun).

Sebanyak 18,2 persen dari total 27,24 persen kepemilikan pada LMIRT akan diakusisi dari perusahaan afiliasi LIPPO, sedangkan sisanya sebesar 9,02 persen dari unit LMIRT dan 40 persen saham pada LMIRT Mgt akan diakuisisi dari masing-masing Mapletree LM Pte. Ltd and Mapletree Capital Management Pte. Ltd. Setelah transaksi yang direncanakan ini terlaksana, kepemilikan LPKR di LMIRT akan meningkat menjadi 29,5 persen dari 2,26 persen yang saat ini dimiliki melalui 60 persen LMIRT Mgt, anak perusahaan. Proses akuisisi ini akan mengikuti semua ketentuan dan peraturan yang berlaku baik menyangkutdokumentasi dan persetujuan para pihak yang berwenang.

Unit-unit LMIRT akan dinilai sesuai harga pasar, pada SGD56 sen (US$45 sen) per unit dan 40 persen dari LMIRT Mgt.dinilai SGD31.9 juta (US$25,7 juta atau Rp220 miliar) atau setara dengan 14.74x proyeksi EBITDA 2011 dari LMIRT Mgt.

Penerbitan 1,45 miliar saham baru oleh LPKR pada harga Rp660/saham senilai Rp957 miliar telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan Direksi dan proses ini diperkirakan akandilaksanakan dalam waktu empat minggu dan akan mengikuti semua peraturan yangb erlaku. Transaksi direct placement dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 10 persen saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu telah mendapat persetujuan dari pemegang saham LPKR. Saham-saham baru yang dikeluarkan tidak akan dapat diperdagangkan untuk jangka waktu 12 bulan.

Seluruh dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk mensinergikan LMIRT dan LMIRT Mgt untuk memperkuat pilarketiga dan keempat dari strategi LPKR sesudah pilar pertama dan keduamasing-masing kelompok Homes (Perumahan) dan Hospitals (Rumah Sakit). Ini akan menempatkan LPKR sebagaipemegang saham pengendali LMIRT terbesar dan pemilik 100 persen dari LMIRT Mgt.

Penempatan saham langsung LPKRdidahului dengan penempatan 1,45 miliar saham LPKR yang dimiliki oleh PAH kepada investor global pada harga per saham yang sama dan dengan jumlah nilai total yang sama, dan dikoordinasikan oleh CLSA. Dengan demikian PAH memfasilitiasi penempatan ini dengan menempatkan saham lama yang tidak dibatasi perdagangannya kepada investor global, dan sebagai gantinya membeli saham-saham baru yang dibatasi perdagangannya untuk periode 12 bulan. Kepemilikan saham PAH di LPKR tidak akan berubah.

Inisiatif ini akan menempatkanLMIRT dan LMIRT Mgt seiring dengan Lippo Malls Group milik LPKR yang memungkinkan LPKR melaksanakan rencana memasukkan dan memfasilitasi US$2miliar (Rp17 triliun) aset mal-mal kepada LMIRT dalam tiga tahun ke depan. Hal ini akan menambah aset mal LMIRT yang telah dimiliki dan dibangun saat ini senilai US$798 juta (Rp6,8 triliun) menjadi US$4 miliar (Rp34 triliun) di bawah manajemen dalam 5 tahun. Ini membuat landasan dari pilar ketiga LPKRyaitu Lippo Malls Group lebih kokoh bersamaan dengan landasan-landasan bisnis lain yang dimiliki.

Transaksi ini juga akan mentransformasi pilar bisnis Asset Management LPKR menjadi salah satu dari empat penghasil laba terbesar dan mendorong prosentasi recurring income lebih tinggi lagi dengan aset-aset di bawah manajemen yang saat ini bernilai di bawah US$1,6 miliar (Rp13,7 triliun) untuk tumbuh menjadi US$4 miliar (Rp34triliun) dalam tiga sampai empat tahun ke depan. LPKR melalui LMIRT Mgt andBowsprit Capital Corp. Ltd. mengelola 2 REITs yang tercatat di Bursa EfekSingapura yaitu LMIRT dan FREIT (First Real Estate Investment Trust).

15 Mal dalam Tiga Tahun LPKR belum lama ini mengumumkan akan menambah 15 mal baru dalam 3 tahun ke depan untuk menjadikan 50 mal di bawah portofolionya pada tahun 2016. Saat ini LPKR mengelola 25 mal yang mewakili 25 persen pangsa pasar retail mall di Indonesia.

Mal-mal baru ini akan dibangun di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia seperti Jakarta, Bali,Surabaya, Medan dan Palembang dan akan merupakan mal-mal utama di Jabodetabek dan area metropolitan Surabaya seperti St. Moritz Mall seluas 142.000m², Cempaka Putih seluas 71.000m², Kemang Village Mall seluas 79.000m², Salemba seluas 56.000m² dan Surabaya Junction Mall seluas 59.000m².

LPKR juga merencanakanpembangunan mal di Kuta, Bali seluas 31.300m² dan kompleks ritel berkisar10.000m² - 50.000m² di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Sidoarjo, Medan, Palembang dan Yogyakarta.

Strategi LPKR adalah untukmembangun dan mengakuisisi mal untuk selanjutnya mendivestasikan aset-aset mal tersebut ke dalam LMIRT. Tingkat hunian leased mall-leased mall tersebut pada kuartal pertama 2011 telah meningkat menjadi 93,2 persen dari tingkat hunian 86,7 persen di tahun sebelumnya. Tren yang positif ini diharapkan akanterus berlanjut sejalan dengan peningkatan basis konsumen Indonesia.

“Permintaan dari konsumendi Indonesia akan barang dan layanan yang berkualitas terus berkembang di pasar ritel,” kata Michael Riady, Chief Executive Officer (CEO) LPKR Divisi Retail Malls. “Dengan prospek ke depan yang jauh lebih cemerlang di industri ritel, Lippo Malls telah menjalin kerja sama dengan beberapa peritel ternama di Indonesia untuk mengisi celah yang ada, menawarkan pilihan yang bervariasi dan layanan yang lebih baik kepada para konsumen di seluruh Indonesia," kata Michael.

Presiden Direktur LPKR, Ketu tBudi Wijaya mengatakan, “Saya sangat gembira pada dukungan para investor memperkokoh bisnis Mal danAsset Management LPKR sebagai penggerak utama. Pilar pertama kami, Lippo Homes memberikan hasil yang baik dengan penjualan (marketing sales) yang terus bertumbuh. Pilar kedua kami Siloam Hospitals sedang dalam trek pertumbuhan transformasional. Perseroan berada pada posisi strategis untuk memenuhi aspirasi gaya hidup konsumen di Indonesia," katanya.

LPKR belum lama ini mengumumkanhasil kuartal I yang berakhir 31 Maret 2011, Pendapatan dan Laba Bersihmasing-masing Rp882 miliar dan Rp136 miliar didukung oleh penjualan rumah yang kuat sebagai hasil dari peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah Indonesia yang memicu peningkatan permintaan yang lebih besar bagi kepemilikan rumah dan peningkatan konsumsi. Recurring Income LPKR terus meningkat dan tumbuh 20 persen menjadi Rp471 miliar dan merupakan 53,4 persen dari total Pendapatan Perseroan di kuartal I.

LPKR berada di garis depan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditandai dengan kenaikan PDB sebesar 6 persen per tahun dalam 5 tahun terakhir, penurunan angka pengangguran, kenaikan tingkat upah dan peningkatan arus urbanisasi.

Hal ini tercermin melalui hasil kinerja yang kuat dari seluruh unit usaha strategis Perseroan. Pendapatan per kapita yang melebihi US$3.000 sangat mendorong penjualan Residential/Township,belum terpenuhinya permintaan akan layanan kesehatan yang berkualitas terus mendorong pertumbuhan Divisi Hospitals dan juga kegiatan operasional retailmalls milik Perseroan.

Unit-unit Usaha LPKR terdiri dariResidential/Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels and AssetManagement. LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar senilai Rp16,2 triliun atau USD1,9 miliar. (KSP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com