3. Besi bekas sebagai tulangan dinding dan lantai.
Untuk menunjang struktur rammed earth, ditambahkan rangka besi sebagai struktur pendukung di dalamnya. Besi-besi bekas dengan mudah diperoleh di sekitar lokasi bangunan.
4. Kaca mobil bekas sebagai atap rumah kaca.
Kaca mobil bekas ternyata cukup unik, baik, serta fungsional sebagai material. Benda yang terbuat dari kaca tempered dan punya lapisan film ini apabila disusun denhan baik mampu menjadi salah satu alternatif material atap atau skylight yang menarik. Material ini bisa dengan mudah diperoleh di bengkel-bengkel mobil atau karoseri angkutan umum.
5. Sirap kaleng minuman ringan sebagai penutup atap organik.
Sirap yang terbuat dari kaleng minuman yang sudah diratakan bisa menjadi material penutup atap organik. Bentuk yang organik mengharuskan bahan penutup atap dapat dengan mudah menyesuaikan rangka atap, sirap ini dapat menjadi solusinya. Penggunaan sirap ini dapat mengurangi permasalahan sampah di tempat wisata.
6. Kolase bungkus plastik detergen dan sabun sebagai penutup atap atau shading.
Penggunaan kolase bungkus plastik dengan skala besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan penutup atap temporer. Penggunaan sistem gulung layaknya tirai dapat juga menjadi detil arsitektur yang menarik.
Dengan rancangannya ini, Effan dan timnya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan material sekitar dan bahan daur ulang sampah untuk mengenal dan mengembangkan budaya yang berkelanjutan. "Membuang sampah pada tempatnya adalah hal baik. Menggunakan kembali sampah secara bijak dan cerdas adalah hal yang lebih baik lagi. Mari jadikan masa depan bumi jadi lebih baik," ujarnya. (Natalia Ririh)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.