Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Hotel Centara dari Thailand Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 02/05/2011, 21:37 WIB

KOMPAS.com — Centara Hotels & Resorts, yang sebelumnya bernama Central Hotels & Resorts, adalah jaringan hotel terkemuka dari Thailand dengan pengalaman lebih 30 tahun di industri hotel. Centara adalah unit bisnis utama The Central Group yang didirikan keluarga Chirathivat, salah satu pemilik utama perusahaan ini.

Central Plaza Hotel Public Company Limited (Centel) yang didirikan tahun 1980 adalah nama resmi dari Centara Hotels & Resorts. Mereka mengoperasikan hotel-hotel kelas satu di Thailand dan internasional. Centel juga berperan sebagai pengembang serta operator mal-mal komersial, bisnis ritel, dan Central Department Store. 

Selain mengoperasikan jaringan hotel-hotel di Bangkok dan resor destinasi wisata di Thailand, Centel juga mengoperasikan lima restoran cepat saji di Negeri Gajah itu. Centel adalah pemain utama dalam industri travel dan wisata, serta sektor bisnis makanan. Rebranding Centara Hotels & Resort diumumkan pada 26 Juni 2007 lalu oleh Suthikiati Chirathivat, Chairman of The Executive Board of Centrap Plaza Hotel (Public) Co Ltd.

Saat ini terdapat tiga brand berbeda yang diciptakan dengan segmen berbeda. Hotel bintang lima disebut "grand", misalnya Grand Centara Hotels & Resorts. Centara Hotels dan Centara Resorts untuk hotel bintang empat, sedangkan produk vila diberi nama Centara Villas. Salah satu tempat terbaru yang mereka bangun adalah Bangkok Convention Centre (BCC) seluas 10.000 meter persegi yang mampu menampung 6.000 peserta.

Di mancanegara, Centara beroperasi di Maldives, India, Mesir, hingga Himalaya. Di Indonesia, Centara mulai masuk dan mengelola Wuku Resort di Bali.

Berikut ini wawancara dengan Kevin Wallace, President Centara International Management, bersama Robert Adhi Kusumaputra, Senin (2/5/2011).

Bagaimana perkembangan Centara hingga saat ini (2011)? Sampai saat ini, Centara sudah memiliki 56 hotel dengan 9.000 kamar di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 13 di antaranya berlokasi di luar Thailand, dari Mesir, Bahrain, Malaysia, Maladewa, Vietnam, Filipina, dan India. Ada 14 hotel milik sendiri. Selebihnya kerja sama dengan investor. Centara saat ini masuk 25 besar operator hotel internasional.

Mengapa memutuskan mengoperasikan kondotel di Bali? Kami melihat Wuku Resort properti mewah dan lokasinya dekat pantai. Atmosfer dan suasananya sangat pas dengan konsep Centara. Kami akan mengoperasikan Wuku Resort dengan atmosfer Indonesia. Ini di Bali, bukan di Thailand. Namun, antara Bali dan Thailand memiliki kesamaan budaya pada masa lalu.

Kami membangun network di Indonesia, selain di negara-negara lainnya. Kami mengoperasikan hotel dengan segmen berbeda. Kami melihat iklim ekonomi di Indonesia kondusif dan positif.

Apakah Centara punya rencana mengoperasikan hotel di kota lain di Indonesia, setelah Bali? Indonesia punya potensi besar bagi industri hospitality. Indonesia memiliki banyak penduduk, sekitar 250 juta orang. Benar, kami sudah berencana membangun empat sampai lima hotel setiap tahun. Kami akan mulai dua tahun ke depan.

Kami akan membangun di Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, dan Bogor. Tidak semua hotel bintang lima, tetapi juga bintang empat dan bintang tiga. Dalam lima tahun ke depan, sudah ada 20 sampai 30 hotel dengan jaringan Centara di Indonesia.  Kami yakin tamu hotel datang untuk mendapatkan pengalaman baru, bukan sekadar tidur di kamar standar.

Anda juga berencana mengoperasikan "budget hotel"? Saya mengamati budget hotel sangat sukses di Indonesia, sama seperti di India, China, dan Thailand. Centara akan mulai membangun budget hotel atau hotel bintang dua dengan brand Cosi and Easi. Kami akan mulai dari Bangkok tahun 2011 ini. Setelah itu, baru ke mancanegara, termasuk Indonesia. (Robert Adhi Kusumaputra)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com