Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingginya Biaya Rusunami, Kemenpera Tunggu Pemda

Kompas.com - 04/04/2011, 18:51 WIB

"Kami sudah mengetahui ini sejak lama. Memang, tarif untuk listrik dan air belum ada yang bersubsidi, jadi masih disamakan dengan apartemen yang biasa," kata Paul saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Senin (4/4/2011).

Paul mengatakan telah menyampaikan keluhan ini kepada PLN dan Badan Pengelola Sistem PDAM, namun belum ada langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. "Seperti air masih menjadi kendala, dimana-mana juga disamaratakan dengan harga apartemen rusunawa, karena masih menghitungnya kebutuhan satu gedung," jelasnya

"Tapi kami sudah menyampaikan kepada pihak-pihak terkait terutama Pemerintah Daerah DKI Jakarta sejak dua tahun lalu, tapi belum juga ditanggapi," katanya.

Sementara Rahmat mewakili pengembang rusunami mengatakan, pihaknya membebankan biaya listrik koridor sekitar rusunami kepada konsumen. Karena itulah biaya listrik di rusunami itu relatif lebih tinggi. "Biaya listrik di rusunami relatif lebih tinggi dibandingkan rumah MBR karena di rusunami biaya listrik bukan hanya biaya tempat tinggal konsumen, tapi juga meliputi listrik di koridor dan di halaman rusunami," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com