MANADO, KOMPAS.com — Sejumlah warga masyarakat Manado menilai pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung mendesak seiring dengan kemacetan yang setiap hari terjadi di daerah tersebut.
"Bayangkan saja, beberapa tahun sebelumnya dari Manado ke Bitung hanya butuh 30 menit, sekarang memakan waktu hingga di atas satu jam," kata Reydi M, karyawan swasta di Manado, Sabtu (15/1/2011).
Puncak kemacetan di jalur itu terjadi di jalur Paal 2 Manado, kemudian berlanjut di aumbi-Airmadi, Kabupaten Minahasa Utara. Kendaraan umum dan kendaraan pribadi selalu berpapasan dengan angkutan besar, seperti kontainer, yang lalu lalang di jalur tersebut.
"Kalau jalur Manado-Bitung diperlebar, jelas bisa meminimalisasi dampak kemacetan lalu lintas di jalur itu," kata Ronny, sopir angkutan umum Manado-Bitung.
Sementara itu, Asisten II Bidang Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Alex Wowor mengatakan, pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung dengan anggaran sekitar Rp 2 triliun akan dimulai tahun 2011.
"Proyek jalan tol dengan panjang 37 kilometer itu menggunakan dana APBN dan ditender langsung oleh pemerintah pusat sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di daerah ini," katanya.
Pembangunan jalan tol yang mengambil titik 0 dari Manado itu melewati Kabupaten Minahasa Utara dan berakhir di Kota Bitung yang dikenal dengan pelabuhan laut internasional. Manado dan Bitung sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus oleh pemerintah pusat. Otomatis dinamika keramaian lalu lintasnya, baik orang maupun arus barang, terus meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.