TEGAL, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, terus mendorong para investor mengembangkan usaha di berbagai sektor, termasuk bidang properti.
"Kami telah banyak memfasilitasi dan memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi investor untuk mengembangkan bisnis di berbagai bidang, termasuk bidang properti," kata Wali Kota Tegal, Ikmal Jaya, saat menghadiri Grand REI Expo 2010, di Tegal, pekan ini.
Dia mengatakan, kehadiran investor lokal yang hadir membangun kompleks perumahan di kawasan Kota Tegal menunjukkan bahwa investor lokal saat ini memang sudah banyak yang tertarik dan terpanggil untuk berinvestasi di kampung halamannya.
Pengembangan properti di Kota Tegal, lanjutnya, tidak lagi terbatas pada pengembangan perumahan tetapi juga pusat perekonomian baru.
Menanggapi masalah perizinan, Ikmal mengatakan bahwa untuk perizinan di Kota Tegal sudah menerapkan sistem "One Stop Service", sehingga dalam pelayanan perizinan cukup di satu tempat saja. Diharapkan dengan sistem tersebut para pengembang bisa berinvestasi di Kota Tegal karena lokasinya yang cukup strategis, katanya.
Sementara Komisaris Real Estate Indonesia (REI) Tegal, Drajat Adi Prayitno, mengatakan mulai awal tahun 2011, pemerintah memberlakukan ketentuan, tidak ada lagi perumahan tipe rumah sehat sederhana (RSH), istilah tersebut akan diganti dengan rumah sejahtera.
Perubahan ini, lanjutnya, diikuti dengan perubahan harga rumah yang naik dari Rp55 juta per unit menjadi Rp80-an juta per unit, dengan besaran subsidi yang juga naik dari Rp8,5 juta, menjadi Rp19,5 juta per unit, jangka waktu pinjaman dibatasi maksimal 15 tahun.
Dia mengatakan, acara REI Expo ini diprakarsai para pengusaha yang tergabung dalam REI Jateng Cabang Tegal diikuti anggotanya berasal dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes dengan memamerkan semua jenis tipe rumah, mulai dari rumah sederhana hingga kelas menengah ke atas.
Keanggotaan REI di Tegal saat ini bertambah menjadi 22 anggota, sebelumnya hanya empat anggota pada tahun 2009. Transaksi yang ditargetkan dari kegiatan ini sebesar Rp9 miliar, atau lebih besar dari tahun lalu yang hanya Rp7 miliar, katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.