Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Keluarkan Kebijakan Tingkatkan Pasar Perumahan

Kompas.com - 30/08/2010, 09:17 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan langkah-langkah untuk mengurangi pembatasan pada pinjaman hipotek (KPR) untuk melawan kemerosotan di pasar perumahan.

Berdasarkan program tersebut, diumumkan bersama oleh beberapa lembaga termasuk kementerian petanahan dan kementerian keuangan, pemerintah sementara akan memutar kembali beberapa pembatasan yang diperkenalkan pada pertengahan 2000 untuk membatasi melambungnya harga.

Pembatasan untuk beberapa peminjam akan dicabut sampai Maret mendatang, memberikan bank kekuatan untuk memutuskan berapa banyak yang bisa mereka pinjamkan kepada pembeli rumah.

Sebelumnya, peminjam dilarang dari mengambil pinjaman dengan pembayaran kembali tahunan senilai lebih dari 40 sampai 60 persen dari pendapatan mereka, tergantung pada lokasi dan harga properti.

Pembatasan ini akan dicabut bagi mereka yang tidak memiliki rumah atau pemilik satu rumah yang membeli properti bernilai kurang dari 900 juta won (752,193 dolar) di semua kawasan kecuali beberapa kabupaten yang terkenal untuk spekulasi, kementerian pertanahan mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang tidak memiliki rumah atau pemilik satu rumah lebih dari 91 persen dari semua rumah tangga, sehingga semua dari mereka berpotensi akan mendapatkan keuntungan dari perubahan," kata Wakil Menteri Pertanaham Jung Chang-Soo kepada wartawan.

Jung mengatakan mengubah tujuan untuk menghidupkan kembali penjualan perumahan selama musim gugur dan musim semi mendatang, musim utama untuk bergerak.

Pemerintah mengatakan, juga akan memperpanjang keringanan berbagai pajakyang berhubungan dengan properti satu tahun lagi, dan memperluas program jaminan pinjaman bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Pihaknya akan menerbitkan obligasi senilai hingga tiga triliun won untuk pendanaan membantu pengembang kecil yang kesulitan mencari uang untuk membiayai proyek-proyek baru.

Seoul meluncurkan sebuah pajak properti dan pembatasan pinjaman hipotek pada pertengahan 2000 untuk membatasi lonjakan harga. Tetapi pasar perumahan telah ditempa oleh perlambatan ekonomi yang dimulai pada 2008. Lebih dari 110.000 rumah kosong pada akhir Juni, dan lebih dari 30 perusahaan pengembang runtuh antara Januari dan Mei tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com