Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Bangun Budget Hotel

Kompas.com - 20/08/2010, 15:45 WIB

Di Indonesia, seorang pengusaha yang bergerak di bidang perhotelan, Imelda Sundoro yang memiliki Hotel Novotel Solo, Ibis Solo, Novotel Semarang, dan Grand Phoenix Yogyakarta dalam perbincangan dengan penulis beberapa waktu lalu mengatakan, dia melihat banyak hotel bintang lima di Jakarta yang sepi alias okupansi rendah.

Lalu Bu Imelda berpikir mengapa dia tidak membangun hotel bintang dua, hotel murah dan bersih, tapi okupansinya pasti tinggi. Karena itulah Bu Imelda bersama mitranya, Accor, membangun Hotel Formule-1 di beberapa lokasi.

Tahun 2011, Imelda Sundoro membangun empat hotel Formule-1 di Sunset Boulevard (Bali), Jalan Pierre Tendean (Semarang), Jalan Solo (Yogyakarta), dan Jakarta Barat. Tahun 2012, Imelda akan membangun Hotel Formule-1 di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Simpel Pemain baru lainnya dalam industri hospitality adalah Tauzia Hotel Management yang dikenal dengan brand Harris. Presdir Tauzia, Marc Steinmeyer belum lama ini juga meluncurkan budget hotel dengan brand Pop Harris.

Hotel Pop Harris, hotel bintang dua yang dikemas menjadi budget hotel ini, akan beroperasi di Denpasar, Bali, September 2010. Setelah itu Pop Harris akan dibuka di Bandung, Semarang, Makassar, Surabaya, Jakarta Airport, Manado, Kuta Bali (2011), Denpasar Jl HOS Cokroaminoto, Yogyakarta (2012).

Desain Pop Harris sengaja bernuansa pop agar kesannya santai. Pop Harris juga dibangun dengan prinsip efisiensi dan eco-friendly. Bukan hanya pada bangunan, juga pada tempat tidur, toilet, dan atap gedung hotel.

Menurut Direktur Tauzia Christophe Glass, Pop Harris menyediakan tempat tidur king size, harga terjangkau (Rp 300.000-an), easy booking, fasilitas free wifi, free cable TV dengan 60 channel, keamanan dengan CCTV, dan makan pagi nasi jinggo atau nasi bogana.

Budget hotel makin tren karena okupansi yang tinggi. Selain praktis dan efisien, hotel ini tidak membutuhkan banyak biaya maintenance tinggi untuk kolam renang dan ballroom, yang biasanya dibebankan pada konsumen dalam tarif kamar.

Tanpa kerumitan itu, manajemen hotel cukup menyediakan kamar berukuran minimal 16 m2, bisa digunakan single maupun twin, dilengkapi toilet dan kamar mandi dengan shower, AC, TV kabel, dan jaringan internet dengan biaya terjangkau.

Hotel Whiz di Yogyakarta misalnya, memiliki 17 pegawai tetap dan 17 lainnya tenaga outsourcing, yang mengurus 102 kamar di enam lantai hotel yang berlokasi di kawasan Malioboro. Dengan investasi Rp 50 miliar (tidak termasuk tanah) atau Rp 80 miliar (berikut tanah), Intiland menargetkan mencapai titik impas 5 tahun sampai 8 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com