DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah warga Depok yang lahannya terkena proyek jalan tol Cinere-Jagorawi sepakat untuk melepas tanah miliknya untuk dijadikan jalan bebas hambatan.
"Kami memang telah sepakat setelah selama tiga tahun bertahan," kata warga Cimanggis, Manahan Panggabean, usai menerima pembayaran pembebasan lahan, di Balai Kota Depok, Rabu. Ia mengatakan dalam musyawarah pasti ada perbedaan pendapat dan ketika ada kesepakatan dia menyebutnya hak yang wajar.
Sebelumnya Manahan bersama 21 anggotanya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Korban Proyek Tol Cinere Jagorawi (Forkot Cijago) selalu menolak pembebasan lahan jalan tol tersebut. Namun kali ini dia bersama anggota sepakat atas pembebasan lahan mereka untuk seksi satu Tol Cinere-Jagorawi.
Manahan menjelaskan, dalam kesepakatan pembebasan lahan dengan TPT tidak ada kenaikan harga. Karena itu ia meminta agar pembebasan lahan di seksi yang lain tidak naik.
Harga tanah yang disepakati sesuai dengan harga yang ditentukan oleh tim independen appraisal, yakni mulai dari harga tanah per meternya Rp750 ribu, Rp950 ribu, Rp1,050.000 dan Rp 1.250.000.
"Kalau ada harga tanah yang naik, maka kami juga menuntut naik, karena harga tanah kami tidak naik. Tadinya saya berharap Wali Kota Depok dapat menaikkan harganya," harapnya.
Hal senada juga dikatakan kelompok Manahan tersebut, yaitu Jawawi. Ia megakui kalau sudah ada kesepakatan dengan Tim Pembebasan Tanah (TPT) mengenai lahan untuk tol tersebut.
Menurut dia, di Kelurahan Curug, Cimanggis ada 23 keluarga yang tanahnya dibebaskan, namun satu keluarga bukan kelompok Manahan. Warga sudah merasa puas karena sesuai dengan musyawarah. Yang jelas warga senang atas pembebasan lahan itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pengadaan Tanah (TPT) Tol Cijago, Sugandhi menjelaskan, untuk pembebasan lahan di seksi satu tersebut menghabiskan dana Rp12,05 miliar.
Dana itu untuk membebaskan 27 bidang lahan seluas 0,5 hektare. 27 bidang itu termasuk 22 bidang yang merupakan anggota Manahan serta lima bidang dari wilayah Cisalak Pasar, dan Harjamukti. "Dengan adanya kesepakatan tersebut maka tinggal 15 bidang lahan seksi satu yang belum dibebaskan," ujarnya.
Total lahan untuk Tol Cijago seksi I itu sebanyak 1.200 bidang atau 27 hektare. Jika dihitung panjang maka panjangnya 4,5 km.
Anggota Panita Pengadaan Tanah (P2T) Tol Cijago, Theo Da Silva menjelaskan, Walikota Depok Nur Mahmudi Isma’il telah berusaha untuk memenuhi keinginan warga tersebut ke Pemerintah Pusat. Namun kata dia, karena harga tanah sudah ditetapkan oleh tim independen apraisal maka permohonan wali kota Depok pun ditolak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.