NUSA DUA, BALI, KOMPAS.com - CEO Grup Lippo James T Riady mengatakan, pendanaan proyek-proyek Grup Lippo dilakukan secara kompartemen.
“Ini strategi yang dilakukan Grup Lippo. Dalam suatu kawasan terpadu, superblok, ada bagian-bagiannya, dari apartemen, mal, hotel, sekolah dan universitas. Pendanaan masing-masing dilakukan kompartemenisasi,” kata James T Riady dalam Kongres FIABCI di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Kamis.
Pendanaan apartemen dilakukan dengan cara pre-selling, dan ini berjalan sukses pada proyek superblok Kemang Village dan St Moritz di Jakarta.
Sedangkan pendanaan pembangunan mal dilakukan tersendiri. “Karena nilai tambahnya tinggi, banyak investor yang berminat. Kami bikin PT sendiri mengurus mal,” jelas putra taipan Mochtar Riady itu.
Pencarian pendanaan pembangunan hotel relatif lebih sulit, demikian pula pendanaan pembangunan gedung perkantoran.
Menurut James Riady, dengan cara inilah, Grup Lippo tetap dapat menyelesaikan pembangunan superblok, termasuk di antaranya Kemang Village di Jakarta Selatan dan St Moritz di Jakarta Barat.
“Sebenarnya biaya pembangunannya sama. Yang berbeda adalah pencarian pendanaannya,” kata James.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.