Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Bumi, Gagasan Lama yang Selalu Dibarukan

Kompas.com - 26/05/2010, 22:03 WIB

Akan tetapi sayang, menurut data tidak resmi yang diperoleh penulis, tidak sampai delapan persen pengembang dunia yang sangat konsisten menyusuri jalan-jalan ramah lingkungan. Selebihnya memandang aspek ramah lingkungan dengan raut tidak peduli. Atau, kalaupun hendak peduli, menyikapinya secara serampangan.

Misalnya, asal tanam banyak pohon. Mereka berpikir dengan menanam banyak pohon, dan ketika perumahannya teduh oleh rimbunnya pepohonan, urusan selesai. Padahal makna ramah lingkunan, arti yang dalam dari upaya menyelamatkan bumi amat berwarna dan penuh nuansa.

Seperti diutarakan di awal tulisan ini, ramah lingkungan, dan usaha menyelamatkan bumi tidak sekadar tanam banyak pohon. Itu hanya satu aspek dari puluhan aspek pokok yang mesti dipenuhi.

Kalau tidak memiliki anggaran besar menyediakan listrik tenaga matahari, apabila bujet tidak cukup untuk mengolah limbah, pengembang bisa melakukannya dengan jalan-jalan sangat sederhana, misalnya menampung air hujan, di bak-bak raksasa. Jangan biarkan air hujan mengalir langsung ke selokan, lalu ke laut. Mestinya ada upaya lebih untuk menampung 90 persen air hujan itu di bak-bak khusus. Air hujan tersebut kemudian bisa digunakan untuk sarana mandi-cuci-kakus (MCK) yang tentu sangat efektif.

Jalan lain, membangun sumur resapan agar ketersediaan air tanah selalu memadai. Memang usaha ini sedikit menguras tenaga dan sedikit rupiah, tetapi jalan ini sangat legal, amat memberi manfaat untuk kelestarian alam, dan manusia.

Tahun ini, kongres FIABCI di Bali kembali mengobarkan tema besar menyelamatkan bumi dengan jalan membangun proyek-proyek properti yang hijau dan ramah lingkungan. Ini tentu bukan tema baru, tetapi akan selalu “dibarukan” sebab tetap hot dan seksi sebagai isyu-isyu besar. Besar harapan kita kongres itu menghasilkan jalan-jalan konkret untuk menyelamatkan bumi

Manusia sejagat sudah sangat tercengang menyaksikan akibat-akibat dahsyat dari pemanasan global. Es di kutub dan di gunung mencair sangat cepat. Iklim di lima benua mulai berubah, suhu pun makin panas.

Warga dunia tentu mau diajak pengembang untuk sadar lingkungan.Untuk itulah pengembang mesti memberi contoh konkret atas upaya penyelamatan bumi. Proyek yang dilepas ke publik mestinya mencerminkan keberpihakan kepada penyelamatan lingkungan.

*) Abun Sanda, pemerhati properti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com