Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSD Bangun Eco-building Sampai Jalur Sepeda

Kompas.com - 26/04/2010, 12:34 WIB

BSD, KOMPAS.com - Perkembangan kota mandiri BSD (Bumi Serpong Damai) makin pesat. Dari 6.000 hektar lahan, BSD sudah membangun di lahan 1.400 hektar. Sejak tahun 2008, mulai dibangun fase pertama tahap kedua di kawasan barat sampai tahun 2013. Setelah itu, BSD akan membangun lagi di lahan seluas 1.000 hektar lainnya, dan demikian seterusnya.

Tahun 2010 ini, sedang dibangun Giant Hypermarket dan BSD Square (pusat makanan) yang lokasinya di seberang Teras Kota atau di jajaran Wisma BCA.  Dalam lima tahun ke depan, akan dibangun mal gaya hidup (lifestyle center), hotel, gedung teater, gedung perkantoran di kawasan pengembangan tahap II. Di kawasan ini pula, BSD akan membangun jalur sepeda.

Dalam pembangunan perumahan, BSD mengedepankan konsep eco-property. Tidak sekadar bernuansa hijau, akan tetapi semua unsur eco-property seperti penghematan listrik dan air, dan penggunaan material, akan menjadi ciri khas properti di BSD.

Berikut ini wawancara khusus Robert Adhi Ksp dari Kompas.com dengan Harry Hartanto, Presiden Direktur PT BSD Tbk pekan lalu.

Kawasan Serpong akan segera menyatu menjadi kota mandiri baru. Pak Tanto Kurniawan, CEO Paramount Serpong dan Pak Sutjipto Nagaria, pemilik Summarecon pernah menegaskan bahwa hanya menunggu waktu, Serpong akan menyatu dan saling melengkapi. Komentar Anda?
Saya melihat kawasan Serpong itu seperti Jakarta Barat. Dulu di sana ada kelompok-kelompok pengembang, sekarang sudah menyatu satu sama lain. Nah, Serpong juga demikian, akan menyatu.  Dalam lima tahun ke depan, kawasan BSD, Alam Sutera, Gading Serpong seluas 10.000 hektar akan menyatu. Dan ke depan, pengembangan Serpong ke arah Kabupaten Bogor.

Kalau lihat kawasan Serpong, memang, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangannya sangat pesat. Ini semua didukung dengan infrastruktur jalan, termasuk jalan tol. Serpong dapat diakses dari selatan, selain dari jalan tol Jakarta-Merak. Lalu Alam Sutera baru saja membuka akses baru dari jalan tol. Dan saat ini sedang direncanakan jalan tol Kunciran-Serpong-Bandara. Serpong dijepit Jakarta Barat, Tangerang dan Jakarta Selatan. Semua ini merupakan faktor yang mempercepat pengembangan area Serpong.

Kapan BSD menyatu dengan kawasan Summarecon dan Paramout Serpong? Memang tim BSD, Paramount, dan Summarecon sudah membahas masalah ini secara teknis. Saya pastikan akhir tahun 2010, akses ini sudah terbuka. BSD dan dua pengembang di Gading Serpong saling terhubung.

Ini juga merupakan bagian dari perencanaan Pemerintah Kabupaten Tangerang, untuk meringankan beban Jalan Raya Serpong. Kelak, akses BSD juga terhubung ke Lippo Village di Karawaci. Sehingga nantinya ada tiga jalan di barat dan timur BSD dan ada tiga jalan di utara-selatan BSD.

Tahun ini, apa yang baru di BSD?
Sebelum lebaran tahun ini, Giant Hypermarket dibuka, mungkin Agustus-September. Giant membeli tanah seluas 2,5 hektar. Lokasinya di seberang Teras Kota.

Di samping Wisma BCA, sedang dibangun pusat makanan BSD Square. Ini milik pihak ketiga. Tapi ini semacam pusat makanan yang dibuat sangat bagus. Pusat makanan memang banyak tapi menurut saya, tak usah takut dalam urusan makanan. Justru saya ingin BSD menjadi pusat kuliner. Selain menciptakan bisnis dan lapangan kerja baru, pusat kuliner juga memanjakan perut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com