Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Anugerah Ki Purbo Asmoro

Kompas.com - 12/04/2010, 09:05 WIB

Rumah anugerah

Itu dulu, tahun 1988, ketika Purbo Asmoro pertama kali mempunyai rumah. Purbo (47) saat ini termasuk salah seorang dalang wayang kulit laris dari Solo, Jawa Tengah. Kini rumah Purbo tak lagi mungil, tetapi malah ada lima unit.

”Rumah ini anugerah Tuhan. Saya memulai kehidupan di sini. Baru setahun saya tinggal di sini, nama saya mulai dikenal,” kata Purbo yang ditemui di rumahnya di Kampung Gebang, Kelurahan Kadipiro, Solo.

Orang Solo, dulu, enggan tinggal di kawasan yang kini dihuni Purbo. Pasalnya, selain akses jalan yang susah, lokasi itu juga dekat dengan kuburan Bonoloyo. Pada lima tahun pertama, Purbo melakukan babat alas, alias kerja keras dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan. ”Dulu, waktu kami masuk ke sini, rumah ini tidak ada fasilitas aliran listrik dan air bersih. Jalan masuk ke rumah juga becek seperti sawah,” kata Purbo mengenang masa dua dekade silam.

Namun, ia menjalani hidup dengan sukacita sebagai dalang yang saat itu mempunyai seorang anak berumur dua tahun. Kini suami dari pesinden Sudi Rahayu itu mempunyai dua anak, Indhung Prabancana (24) dan Kukuh Indrasmoro (19). Di rumah mungil itu pikirannya merasa semeleh, dan itu menjadikannya kreatif. Dan kreatif bagi dalang itu bisa berimplikasi laris ditanggap.

”Dulu waktu masih ngontrak, saya susah payu (laku). Begitu saya manggrok (menetap) di sini dan tidak berpindah-pindah, saya mulai banyak yang nanggap,” kata dalang yang lulus dari Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI), Solo, 1986, itu.

Alkisah, pada tahun 1988, Purbo mendapat kesempatan tampil di rumah dalang Anom Suroto di Kampung Notodiningratan, Solo. Saat itu, sejumlah dalang senior mengagumi permainan Purbo. Purbo sejak itu seperti mendapat jalan lapang untuk pentasnya hingga ia mampu membeli mobil.

Lima unit lima tahun
Setelah menempati rumah mungil, tepatnya tahun 1993, Purbo mampu membeli rumah berukuran sama yang terletak persis di samping rumahnya. Maka, rumahnya pun bertambah luas menjadi dua kali 60 meter persegi. Rumah sambungan itu ia fungsikan sebagai garasi mobil.

Purbo makin laris dan rumah pun makin luas. Tahun 1998, Purbo membeli lagi rumah yang juga persis berada di samping rumahnya. Maka, dalam waktu sepuluh tahun, rumah Purbo telah tumbuh tiga kali lipat. Ketiga rumah itu bergandengan dan menyatu berukuran 180 meter persegi dan direnovasi menjadi rumah ”three in one” berlantai dua. Lantai bawah menjadi ruang tamu, dapur, dan ruang makan. Lantai atas terdapat tiga kamar tidur, ruang gamelan, dan gazebo.

Dua dekade lewat setelah Purbo merintis dari bawah sebagai dalang dengan rumah mungil. Kini Purbo telah memiliki lima unit rumah yang berlokasi di sekitar rumah awalnya. Pertama berupa rumah induk di mana keluarganya bermukim. Rumah kedua belantai dua terletak persis di depan rumah induk. Lantai bawah berfungsi sebagai garasi yang memuat empat mobil, sedangkan lantai atas untuk studio wayang lengkap dengan seperangkat gamelan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com