Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umur Psikologis dalam Pasar Properti

Kompas.com - 29/03/2010, 21:20 WIB

Kalau pemasar sudah mengeluh, itu pertanda masih ada ketidakpercayaan terhadap birokrasi.

Sebaliknya, memberikan sekaligus hak dalam waktu yang lebih panjang dapat mencerminkan kemajuan terhadap kepercayaan.

Kegamangan pasar
Efek psikologis lain juga tampak dalam perbincangan yang berkembang di antara para pengembang dan pemasar (marketer) properti sepanjang bulan Maret ini.

Kalau hak pakai, yang diberikan untuk orang asing, statusnya lebih rendah daripada hak guna bangunan (HGB), apakah pantas properti hak pakai dijual lebih mahal daripada properti yang dibangun di atas tanah HGB? Pertanyaan seperti itu sebenarnya tak lain dari bentuk kegamangan pasar.

Kalau bangsa ini ingin mendapatkan keunggulan dalam persaingan global di sektor properti, sudah barang tentu kita harus bisa mengangkat beban psikologis yang ada di pundak konsumen dan para pemasar properti.

Banyak kesamaan visi yang masih harus dibangun antara pengusaha dan pemerintah, dan harus ada keterbukaan dalam memandang pasar.

Saya ingin mengajak Anda kembali ke soal life time warranty pada awal tulisan ini.

Ketakutan memberi umur psikologis yang lebih panjang pada pembeli asing dalam bidang properti, saya dengar sama besarnya dengan ketakutan eksekutif perusahaan sepatu dalam memberi jaminan life time warranty.

”Jangan-jangan…, ah bagaimana kalau semua orang mengembalikan sepatunya yang rusak?” Faktanya, hanya satu dua orang saja yang mengambil klaim.

Saya yakin orang-orang asing juga tidak bermaksud menguasai propertinya seumur hak pakai yang dimilikinya. Itu hanyalah keyakinan psikologis semata.

Jadi, melihatlah jauh ke depan, bingkaikan cara berpikir pasar dan daya saing ke dalam aturan-aturan hukum. (Sumber: KOMPAS Cetak)

Rhenald Kasali Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com