Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pertumbuhan Pendapatan Konstruksi 20 Persen Tahun 2010

Kompas.com - 12/03/2010, 07:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemulihan ekonomi yang diprediksi terus membaik serta berbagai stimulus dari pemerintah di bidang infrastruktur memberikan optimisme bagi perusahaan konstruksi pada tahun 2010. Mereka menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 20 persen.

Bambang Triwibowo, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk—salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia—Kamis (11/3), mengatakan, hingga akhir tahun 2010 pihaknya menargetkan perolehan pendapatan hingga Rp 10 triliun. Jumlah itu naik 20 persen dibandingkan 2009.

Menurut Bambang, target pendapatan tahun 2010 itu akan diperoleh dengan mengerjakan sejumlah proyek baru, antara lain pembangunan jalan dan gedung.

Perusahaan konstruksi BUMN itu baru-baru ini berhasil memperoleh proyek baru berupa pembangunan Mangkuluhur Office Tower. Gedung perkantoran 30 lantai berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, itu bernilai proyek sebesar Rp 455 miliar.

”Kami optimistis pendapatan kami tahun ini akan terus bertumbuh. Kami sedang menyasar beberapa proyek baru di samping proyek yang sudah kami dapat sebelumnya,” kata Bambang.

Tahun 2009, sekalipun masih berada pada situasi perekonomian yang kurang baik, Adhi Karya mencatat pendapatan Rp 8-9 triliun (belum diaudit). Naik 20-35 persen dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 6,6 triliun.

Adapun laba bersih perseroan tahun 2009 adalah Rp 150 miliar (belum diaudit). Tumbuh signifikan 84 persen dari tahun 2008 sebesar Rp 81,4 miliar.

Sementara itu, Bintang Perbowo, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk—yang juga salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia—mengatakan, pada tahun 2010 pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen. Dengan asumsi target pendapatan perseroan tahun 2009 sebesar Rp 6,5 triliun, tahun ini Wijaya Karya dapat meraup pendapatan hingga Rp 7,5 triliun.

Untuk laba bersih, menurut Bintang, perseroan menargetkan pertumbuhan 30 persen. Dengan demikian, laba bersih perseroan tahun 2010 diperkirakan Rp 241 miliar, naik dari Rp 186 miliar tahun 2009.

Bintang menjelaskan, peningkatan laba bersih dan pendapatan itu akan dicapai dari peningkatan perolehan kontrak perseroan yang diperkirakan tumbuh 10 persen. Proyek-proyek tersebut tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga sejumlah proyek di luar negeri.

Wijaya Karya adalah satu dari sedikit perusahaan konstruksi di Indonesia yang telah mengerjakan sejumlah proyek pembangunan di luar negeri, antara lain di Aljazair, Afrika utara.

Bosowa dan Jordania

Sementara itu, perusahaan perdagangan semen dan clinker ternama di Timur Tengah yang berbasis di Jordania, CTI Group Inc (CTI), menandatangani kerja sama bisnis dengan Bosowa Corporation (Bosowa), mengembangkan bisnis semen Bosowa.

Naskah kerja sama kedua kelompok usaha tersebut dilakukan oleh Sadikin Aksa selaku Managing Director Bosowa Corporation dan Mazen M Djajani, Chief Executive Officer CTI, di Jakarta, Kamis (11/3). Dengan kerja sama ini, CTI menjadi investor Timur Tengah pertama di industri semen Indonesia.

Kerja sama ini diawali dengan penempatan investasi secara bertahap pada PT Semen Batam, pabrik penggilingan semen yang dimiliki Bosowa Corporation. Perjanjian tersebut difasilitasi Arqaam Capital, sebuah lembaga yang bertindak sebagai penasihat investasi CTI.

”Kerja sama ini menjadi tonggak perjalanan bisnis Semen Batam dan bisnis semen Bosowa pada umumnya. Keunggulan CTI, yang merupakan perusahaan dagang (trader) semen dan clinker terbesar di kawasan teluk, diyakini akan meningkatkan daya saing Semen Batam, yang saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 1,2 juta ton per tahun, baik di dalam negeri maupun internasional,” ujar Sadikin Aksa.

Sadikin menambahkan, Bosowa melihat transaksi kerja sama ini dapat menyinergikan utilisasi perusahaan sehingga mempunyai daya saing yang kuat, khususnya untuk Batam dan di tingkat regional. (Reinhard M Nainggolan/Andi Suruji/KOMPAS Cetak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com