Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tahan Laju Kenaikan Harga Properti

Kompas.com - 19/02/2010, 05:01 WIB

Dalong tidaklah sendirian. Pemerintah Najing awal Februari lalu juga telah mencabut hak dua pengembang properti untuk membeli rencana perumahan yang mereka menangkan dalam lelang dua tahun lalu.

Pemerintah daerah disarankan untuk bekerja mengikuti aturan penjualan lahan, kata Wang Yu, seorang pengacara firma hukum Dacheng yang berkantor di Beijing.

Hukuman tepat waktu terhadap para pengembang properti yang cepat menawar tanah meski tak punya modal ini, membantu menahan kenaikan harga rumah, kata Wang.

Penjualan Tanah
Pasar properti yang bergairah memicu pertumbuhan penjualan tanah dalam jumlah yang besar tahun lalu sehingga banyak pengembang properti bergegas mencari lahan dengan harapan dapat mengambil keuntungan dari kenaikan harga tanah.

Yang Hongxu, seorang analis dari E-House China, perusahaan jasa real estate, mengatakan ketika perekonomian dalam pemulihan yang lambat, banyak perusahaan, khususnya milik negara dengan dana berlimpah, cenderung melakukan investasi dalam real estate agar cepat meraih keuntungan dan terlindung dari inflasi.

Pemerintah China menerima 1,59 triliun yuan dari penjualan tanah tahun lalu, naik 63,4 persen dari tahun sebelumnya, menurut Kementerian Sumber Daya Lahan. Penjualan tanah merupakan sumber utama pendapatan pemerintah-pemerintah lokal di China, terutama ketika sumber lainnya turun akibat resesi ekonomi global.

Kota Hangzhou di timur China memperoleh bersih 105,4 miliar yuan dari pajak penjualan tanah sepanjang tahun 2009, terbesar di antara kota lainnya di seluruh dunia, menurut China Index Research Institute. Kota Shanghai menyusul dengan 104,3 miliar yuan, sedangkan Beijing pada posisi ketiga dengan 92,8 miliar yuan.

Para pakar mengatakan pemerintah daerah harus mempercepat restrukturisasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan dari penjualan tanah untuk pendapatan fiskal, karena ketergantungan itu membuat pemerintah daerah enggan mengendalikan harga tanah.

Zeng Yesong, seorang peneliti mengatakan, untuk mengekang kenaikan harga rumah, prioritas harus diletakkan pada mereformasi alokasi pendapatan dari penjualan tanah antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk mengurangi dorongan mengambil keuntungan dari penjualan tanah.

Kunci Pertumbuhan?
Sektor real estate di China memberi kontribusi sekitar 20 persen dari investasi asettetap dan sekitar 10 persen dari GDP, demikian analis mengungkapkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan dan memicu kontroversi: apakah sektor ini telah "menculik" ekonomi China, dengan ketidakinginan pemerintah mengambil langkah-langkah sulit untuk mengekang harga karena khawatir itu akan menurunkan pertumbuhan GDP?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com