Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Perlu Diketahui dari Tahun Baru Imlek

Kompas.com - 09/02/2010, 20:26 WIB

Berikut ini adalah urutan hewan yang sampai di hadapan Kaisar yang kemudian dijadikan acuan penunjuk waktu dan tahun kelahiran ::

Tikus kelahiran tahun 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008.
Kerbau kelahiran tahun 1925, 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009.
Macan kelahiran tahun 1926, 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010.
Kelinci kelahiran tahun 1927, 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011.


Naga kelahiran tahun 1916, 1928, 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000, 2012.
Ular kelahiran tahun 1917, 1929, 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013.
Kuda kelahiran tahun 1918, 1930, 1942, 1954, 1966, 1978, 1990, 2002, 2014.
Kambing kelahiran tahun 1919, 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003, 2015

Monyet kelahiran tahun 1920, 1932, 1944, 1956, 1968, 1980, 1992, 2004, 2016
Ayam kelahiran tahun 1921, 1933, 1945, 1957, 1969, 1981, 1993, 2005, 2017
Anjing kelahiran tahun 1922, 1934, 1946, 1958, 1970, 1982, 1994, 2006, 2018
Babi kelahiran tahun 1923, 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019


Shio: Penentu Karakter dan Nasib?

Karakter kedua belas jenis hewan ini juga dipercaya sebagai lambang dari karakter dan nasib seseorang. Kita bertendensi ingin tahu bagaimana masa depan, makanya “ramalan” 12 shio disetiap awal tahun menjadi bacaan favorit. Tetapi fakta sebenarnya, “ramalan” itu salah-salah dapat menjadi sesuatu yang merugikan. Merugikan dalam arti membuat kita bersikap mem-pre-destined hidup setahun kedepan.

Masalahnya semua “ramalan” yang ada hanyalah bersifat umum dan keakuratannya juga hanya 25 persen. Mengapa begitu? Semua “ramalan” yang ada setiap tahun hanya menganalisis tahun kelahiran saja. Berpikirlah lebih kritis, kalau “ramalan-ramalan” tadi benar, bukankah berarti di dunia ini hanya ada 12 macam nasib saja? Untuk menghitung dengan lebih akurat dan personal, harus dihitung jam, tanggal, bulan dan tahun kelahiran kita.

Kalau memang serius ingin mengetahui “what is in store” untuk kita, buatlah analisa ba zi (four pillars) secara benar. Kalau tidak bisa, mintalah bantuan profesional. Dengan begitu kita akan mendapatkan gambaran secara jelas dan lengkap mengenai “blue print” perjalanan hidup.

Tradisi Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek atau Sin Cia lebih dari sekedar urusan ang pau. Sin Cia adalah perayaan menyambut musim semi. Tibanya musim semi dirasakan sebagai sesuatu yang membawa kegembiraan, simbol tumbuhnya sesuatu yang baru dan memberikan harapan baru dalam hidup. Itulah mengapa Sin Cia disebut juga sebagai Chun Jie / Spring Festival. Perayaan Sin Cia dimulai pada hari pertama bulan kesatu (zheng yue) berdasar penanggalan tradisional Tionghoa, dan berakhir pada hari ke lima belas (lebih dikenal sebagai Lantern Festival / yuan xiao jie / cap go meh).

Merah adalah warna dominan pada perayaan Sin Cia. Merah identik dengan kebahagiaan, merah juga simbol dari kebaikan hati, kebenaran dan ketulusan hati. Selain itu bunyi karakter “merah” atau “hung” identik dengan karakter “makmur.” Itulah mengapa warna merah menjadi warna kesukaan masyarakat Tionghoa, apalagi pada masa perayaan Sin Cia.

Selain dari itu, menurut legenda, ribuan tahun silam ada makhluk ganas yang disebut sebagai Nien / Nian. Nien selalu datang ke desa-desa setiap hari pertama diawal tahun untuk memangsa hewan peliharaan, hasil panen, bahkan penghuni desa terutama anak-anak. Untuk melindungi diri, penghuni desa menyediakan makanan di depan rumah mereka untuk Nien. Setelah menyantap makanan yang disediakan, Nien akan pergi. Suatu waktu, mereka melihat Nien ketakutan melihat anak kecil berbaju merah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau