Saat merancang The Mertasari, Antony dibantu oleh arsitek Bali, Ketut Arthana, Gavin Essex, Ketut Hardika, Anthony Shishler, DSaryl Parker, dan Mathiey Gander. Ketut yang belajar Urban Estate Management dari Westminster University ini, pernah merancang hotel di Taiwan, resort di St Martin, Costa Rica, dan Maldives, lalu rumah pribadi di Hawaii, AS dan Jepang, serta sejumlah villa, hotel, dan spa di Indonesia.
Villa yang dikunjungi Kompas.com sebetulnya contoh (mocked-up) villa The Mertasari yang dibangun di lahan seluas 1.700 meter persegi. Rencananya, akan dibangun 17 villa serupa di lahan seluas empat hektar di Pantai Mertasari.
Yang menarik dari villa ini adalah begitu banyaknya "pintu rahasia" yang dibuat sedemikian rupa sehingga tamu pun tak mengira dinding di dekatnya adalah "pintu rahasia". Di balik "pintu rahasia" ini, terdapat ruang baca, perpustakaan, ruang cerutu dan anggur.
Lalu berapa biaya yang dihabiskan untuk membangun villa The Mertasari ini? "I can't say that. Tapi Anda dapat menghitungnya sendiri karena kami menggunakan bahan material terbaik. Yang pasti ini ide gila saya, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk villa yang dapat Anda lihat sekarang," kata Antony. (Robert Adhi Ksp)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.