KOMPAS.com - Pasar tradisional atau pasar basah selalu identik dengan suasana kumuh, jorok, dan beragam atribut tak sedap yang lain. Tapi jika dikelola dengan baik, pasar segar ini sebenarnya bisa menghadirkan fulus nan menggiurkan, termasuk bagi pengembang properti. Kisah sukses yang paling sering terdengar adalah Pasar Modern Bumi Serpong Damai (BSD) yang dikembangkan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Pasar Modern BSD yang menempati area seluas 2,6 hektar ini memiliki 330 lapak, 330 kios, dan 100 ruko. Pasar ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari tempat pemotongan ayam, tempat penampungan sampah, instalasi air bersih, hingga lokasi parkir yang luas. Untuk memudahkan akses pembeli, Pasar BSD sampai punya delapan pintu masuk.
Sejak beroperasi empat tahun silam, pasar yang dahulu termasuk kelas pasar tradisional ini sukses menarik pedagang dan pembeli. Manajer Senior Komunikasi Korporat BSD Idham Muhlis mengklaim, pelanggan di Pasar Modern BSD terus membeludak. Padahal, lokasi pasar ini berdekatan dengan sejumlah pasar ritel modern, seperti Carrefour, Giant, dan Hypermart. “Animo pengunjung sudah melebihi kapasitas pasarnya,” ungkap Idham.
Sukses BSD mengembangkan pasar segar bebas becek ini telah mengilhami pengembang lain untuk membangun proyek sejenis. Ambil contoh, PT BSA Land yang kini membangun proyek pasar modern di Depok, Bintaro, dan Manado.
Hengky Kusumo, Asisten Manajer Penjualan BSA Land, menjelaskan, pembangunan pasar modern ini dilandasi besarnya potensi pasar tradisional. Kebanyakan pasar tradisional bergaya baru ini memiliki los yang menyajikan beragam kebutuhan masyarakat. Pedagang dan pembeli juga bisa melakukan tawar-menawar harga, sesuatu yang tak akan mungkin ditemukan di ritel modern.
Lokasi menentukan
Untuk menjaring konsumen, pengembang biasanya membangun pasar modern ini di tengah-tengah perumahan. Henky mengatakan, pemilihan lokasi akan menentukan prospek pasar yang akan dibangun. Lokasi ini merupakan keunggulan utama pasar daripada ritel modern, semacam Carrefour ataupun Giant. “Yang terpenting, lokasi pasar harus dekat permukiman,” kata Hengky.
Sekadar contoh, lokasi pasar modern di Depok berdekatan dengan sejumlah perumahan seperti Villa Nuvo, Adhi Karya, Griya Depok Asri, Lembah Depok Asri, Bella Casa, Mutiara Depok, dan Griya Samodra. Mungkin itu sebabnya lapak dan ruko di pasar yang terletak di Jalan Tole Iskandar, Depok, ini cukup diminati.
Dari 420 los pasar berukuran 2 m x 2 m yang ditawarkan pengelola sudah habis disewa pedagang. Sementara, 200 unit kios berukuran 2 m x 3 m hanya tersisa beberapa unit di lantai dua. Bangunan yang masih tersisa adalah ruko.
Dari 41 ruko yang akan dibangun, hanya separuh yang masih tersisa. Harga kios dan ruko di pasar modern ini bervariasi, dari Rp 70 juta sampai Rp 2 miliar. Adapun biaya sewa lapak yang dipungut pengembang ke pedagang berkisar Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per hari.