JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati perbankan masih belum menurunkan bunga kredit perumahan, sejumlah pengembang properti, khususnya pengembang kawasan hunian, mulai agresif menjaring konsumen. Caranya bermacam-macam untuk menjaring pembeli.
PT Lippo Karawaci Tbk, pengembang properti Grup Lippo, misalnya. Daripada menunggu bunga turun, mereka memilih memberikan subsidi pada pembeli.
Alhasil, berapapun bunga yang dibebankan dari bank, konsumen properti Lippo membayar bunga tetap sebesar 6 persen. "Penawaran bunga fix ini diberikan selama satu tahun kredit," kata Budhi Gozali, Direktur St. Moritz, kawasan superblok di Jakarta Barat yang tengah dikembangkan PT Lippo Karawaci Tbk.
Menurut Budhi, pemberian subsidi bunga ini mereka lakukan untuk mendongkrak minat konsumen agar segera bertransaksi dan memborong pasokan hunian. "Kami memang ingin segera memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi ini, " kata Budhi.
Langkah yang mereka pilih ini, ternyata cukup efektif. Direktur PT Lippo Karawaci Tbk, Jopy Rusli memberi contoh penjualan di Kemang Village, proyek Lippo di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Jika sebelumnya pembelian melalui kredit kepemilikan apartemen (KPA) hanya memberikan kontribusi 30 persen, "Namun hingga akhir pekan kemarin, kontribusi pembelian apartemen lewat KPA di St. Moritz telah mencapai 50% dari total penjualan," papar Jopy.
St. Moritz sendiri menggandeng beberapa bank untuk memberikan KPA. Sebut saja Bank Mandiri, Bank BNI, CIMB Niaga, Permata Bank, Bank BII, BTN, dan Cipta Dana Multifinance.
Berbeda dengan Lippo, Podomoro City justru tak terlalu mengandalkan pembeli yang mengambil fasilitas KPA. Maklum saja, "Konsumen kami yang mengambil KPA, tak lebih dari 30 persen," kata Matius Jusuf, Direktur Pemasaran Podomoro City.
Karenanya, Podomoro City tak terlalu agresif melakukan kerjasama dengan perbankan. Mereka hanya menggandeng sedikit bank, seperti Bank BII, CIMB Niaga, serta Permata Bank. Sebaliknya, Podomoro City lebih memilih memberikan sendiri skema angsuran kepada konsumen mereka.
Hendra Hartono, Direktur Pelaksana PT Procon Indah mengamini tren seperti ini. Penurunan BI rate yang tidak diikuti perbankan dengan menurunkan bunga konsumsi, kata Hendra, membuat pengembang lebih aktif memberikan kemudahan pembayaran bertahap. Pengembang juga menyodorkan skema pembayaran dengan jangka waktu cukup panjang dan fleksibel. (Nadia Citra Surya/KONTAN)
Editor: ksp
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.