Dua Kusir Dokar Ditebas Pisau

GRESIK, KOMPAS.com — Dua kusir dokar di area parkir wisata makam Sunan Giri, Selor Efendi (36), dan Fahrudin (27), warga Desa Putat, Kecamatan Kebomas, babak belur dikeroyok lima orang pada Senin (20/7) malam. Bahkan, keduanya menderita luka akibat tebasan pisau.

Keduanya dikeroyok Suwandi (49), warna Jalan Sunan Prapen Gang VII/37, Desa Sekar Kurung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, beserta tiga anaknya, Heru Kristiawan (19), Dedik Susanto (22), dan Hendra. Hendra dan seorang temannya hingga kini masih buron.

Sebelumnya Suwandi yang berprofesi sebagai penjual es degan, Senin (20/7) pukul 20.30, bercerita pada tiga anaknya bahwa dirinya diserempet dokar dengan kusir Selor. Mereka berempat ditambah lagi satu teman anaknya mencari Selor. Mereka mendapati Selor sedang menunggu penumpang bersama Fahdrudin di parkir terminal wisata Sunan Giri Jalan Mayjend Sungkono, Gresik.

Setelah sempat adu mulut, Selor pun dihajar. Fahrudin yang bermaksud melerai juga diserang. Selor dan Fahrudin dihajar dan dipukuli. Kepala Kepolisian Sektor Kebomas Ajun Komisaris Agus Adji menyatakan, dalam pengeroyokan itu, salah seorang pelaku Hendra (kini masih buron), mengeluarkan pisau sepanjang 40 sentimeter dan menebaskan ke arah korban. Pisau itu mengenai paha kiri Selor, pelipis kanan, dan tangan, sedangkan Fahrudin terkena di bagian lengan. Setelah itu, empat pelaku meninggalkan dua kusir dokar itu.

Kasus itu pun dilaporkan ke Polsek Kebomas. Dua jam setelah kejadian polisi berhasil menangkap Suwandi, Heru, dan Dedik. Suwandi dan Heru Kristiawan (19) ditangkap di rumah. Dedik Susanto (22) yang bekerja sebagai sekuriti di tangkap di PT Maspion Gresik.

Suwandi menyatakan sakit hati diserempet dokar dengan kusir Selor sehingga masalah itu diceritakan pada anaknya. Sementara anak-anaknya merasa ayahnya dilecehkan ingin memberi pelajaran pada kusir dokar yang menyerempet ayahnya.