Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam Ekonomi Syariah Berjangkit ke Sektor Properti

Kompas.com - 13/07/2009, 16:29 WIB

DEMAM ekonomi syariah juga berjangkit sampai ke bisnis perumahan. Belakangan ini marak pengembang yang membangun kompleks perumahan baru dengan mengusung label syariah pula.

Ada memang pengembang yang benar-benar serius menerapkan azas syariah, namun terselip juga beberapa pengembang yang memasang embel-embel syariah sekadar untuk mencuil pasar. Maklum, pemeluk Islam di Indonesia konon mencapai 80% dari total penduduk. Itu pasar yang sayang dilewatkan begitu saja.

Salah satu pengembang yang memelopori pembangunan rumah dengan konsep islami adalah PT Mustika Hadiasri. Pengembang ini membangun Villa Ilhami di Karawaci, Tangerang, sejak tahun 1995. Mustika mengadopsi nilai-nilai Islam di kompleks perumahan itu. Wujud konkretnya, sekadar contoh, berupa musala di setiap blok, masjid raya, sekolah Islam, hingga rumahsakit.

Selain Villa Ilhami, ada pula Griya islami di Tangerang yang kini berganti nama menjadi Griya Citra Permai dan Telaga Sakinah di Bekasi. Di luar itu ada beberapa pemain yang kembali mengusung konsep perumahan islami, seperti Bukit Az-Zikra di Sentul Bogor, serta Orchid Realty dan Cimanggis Green Residence di Depok.

Bukit Az-Zikra sebetulnya merupakan kompleks perumahan islami yang baru. Namun, si pengembang, PT Cigede Raya Permai, terus berekspansi dengan dengan mencuatkan kluster baru.

Hanya strategi dagang manarik konsumen

Menurut Kepala Riset Jones Lang LaSalle Anton Sitorus, perkembangan perumahan islami dalam 10 tahun ini cenderung stagnan. Tak banyak pemain yang ikut bermain dalam pasar ini. Kalau pun ada, pemain baru yang bermunculan adalah pengembang properti kelas menengah. “Kalau berprospek bagus, tentu pengembang besar seperti Lippo dan Sinar Mas akan ikut-ikutan membangun kompleks semacam itu pula,” tandas Anton.

Dia juga bilang bahwa meski banyak penduduk muslim di negeri ini, konsep rumah islami belum menjadi tren, baru sekadar variasi. “Ini hanya strategi marketing,” tandas dia. Maklum, para pengembang tersebut belum punya nama. Mereka butuh strategi pemasaran untuk menarik minat masyarakat.

Saat ini, secara umum, ketertarikan konsumen masih belum bergeser dari rumah-rumah berkonsep minimalis, tropis, atau rumah hijau. Pertimbangan utama para konsumen dalam membeli rumah adalah lokasi strategis, harga terjangkau, dan rekam jejak pengembang.

Oleh karena itu pengembang rumah dengan konsep islami harus benar-benar menawarkan konsep yang berbeda agar bisa menarik minat konsumen. Jika tidak, mereka akan terlibas oleh pengembang yang menawarkan konsep lain.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau