Peraturan Diperketat, India Larang Investor Hongkong Beli Properti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peraturan Diperketat, India Larang Investor Hongkong Beli Properti

Arimbi Ramadhiani

Kompas.com - 13/03/2015, 12:26 WIB

Warga Hongkong dan Makau tidak dapat membeli atau menjual properti di India tanpa persetujuan regulator perbankan. Bank Sentral India menyatakan,Makau dan Hongkong termasuk Daerah Administrasi Khusus Tiongkok.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Terkini Lainnya

Lewat Rail Clinic, KAI Layani 5.384 Pasien di Indonesia

Fasilitas

15/11/2024, 09:30 WIB

Hingga Kuartal III-2024, PP Raup Laba Bersih Rp 267 Miliar

Berita

15/11/2024, 09:00 WIB

Kabar Baik bagi Calon Konsumen, Harga Rumah di Jakarta Turun

Hunian

15/11/2024, 08:30 WIB

Jalan Tol Tebing Tinggi-Dolok Merawan-Sinaksak Sudah Resmi Bertarif

Berita

15/11/2024, 08:15 WIB

Ada Tawaran Rumah di Jonggol, Bergaya Eropa Harga Rp 400 Juta

Hunian

15/11/2024, 08:00 WIB

Tol JORR 2 Tersambung Penuh, Harga Rumah di Bekasi dan Bogor Naik

Hunian

15/11/2024, 07:30 WIB

Jadi Green Port Pertama di Indonesia, Container Yard Pelabuhan Batu Ampar Tembus 20 Persen

Konstruksi

15/11/2024, 06:53 WIB

Nusron Sebut Mafia Tanah di Dago Elos Bakal Dimiskinkan

Berita

15/11/2024, 05:30 WIB

NI dan MPTC Sepakat Berkolaborasi Bangun 10.000 Km Jalan Tol

Berita

15/11/2024, 05:00 WIB

Ada 48.000 Kasus Mafia Tanah di Indonesia, 79 Persen Sudah Beres

Berita

14/11/2024, 21:00 WIB

Negara Harus Menang Lawan Pontjo Sutowo, Nusron Perjuangkan Hotel Sultan

Berita

14/11/2024, 20:30 WIB

Pabrik Onduline di Pasuruan Diresmikan, Telan Investasi Rp 150 Miliar

Berita

14/11/2024, 19:52 WIB

Progres Proyek Jalan Tol Bocimi, Seksi 3 Rampung 2026

Berita

14/11/2024, 17:36 WIB

"Giant Sea Wall" Butuh Rp 800 Triliun, Selamatkan Pantura Jawa

Berita

14/11/2024, 16:00 WIB

Lahan 50 Hektar buat Relokasi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Berasal dari Tanah Ulayat

Berita

14/11/2024, 15:00 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Lewat Rail Clinic, KAI Layani 5.384 Pasien di Indonesia

Hingga Kuartal III-2024, PP Raup Laba Bersih Rp 267 Miliar

Kabar Baik bagi Calon Konsumen, Harga Rumah di Jakarta Turun

Jalan Tol Tebing Tinggi-Dolok Merawan-Sinaksak Sudah Resmi Bertarif

Ada Tawaran Rumah di Jonggol, Bergaya Eropa Harga Rp 400 Juta

Tol JORR 2 Tersambung Penuh, Harga Rumah di Bekasi dan Bogor Naik

Jadi Green Port Pertama di Indonesia, Container Yard Pelabuhan Batu Ampar Tembus 20 Persen

Nusron Sebut Mafia Tanah di Dago Elos Bakal Dimiskinkan

NI dan MPTC Sepakat Berkolaborasi Bangun 10.000 Km Jalan Tol

Ada 48.000 Kasus Mafia Tanah di Indonesia, 79 Persen Sudah Beres

Negara Harus Menang Lawan Pontjo Sutowo, Nusron Perjuangkan Hotel Sultan

Pabrik Onduline di Pasuruan Diresmikan, Telan Investasi Rp 150 Miliar

Progres Proyek Jalan Tol Bocimi, Seksi 3 Rampung 2026

"Giant Sea Wall" Butuh Rp 800 Triliun, Selamatkan Pantura Jawa

Lahan 50 Hektar buat Relokasi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Berasal dari Tanah Ulayat

Terpopuler

Siapa Saja Pengelola Jalan Tol di Jabodetabek? Ini Daftarnya

Komentar Metland soal 3 Juta Rumah, Tak Bisa Cuma Donasi Lahan

Progres Proyek Jalan Tol Bocimi, Seksi 3 Rampung 2026

Soal Usulan Tenor KPR 30 Tahun, Bos BTN: Masa Subsidi 10-12 Tahun

Ordal Kementerian ATR/BPN Banyak Tunggangi Kasus Mafia Tanah

Terkini Lainnya

Terpopuler

Siapa Saja Pengelola Jalan Tol di Jabodetabek? Ini Daftarnya

Komentar Metland soal 3 Juta Rumah, Tak Bisa Cuma Donasi Lahan

Progres Proyek Jalan Tol Bocimi, Seksi 3 Rampung 2026

Soal Usulan Tenor KPR 30 Tahun, Bos BTN: Masa Subsidi 10-12 Tahun

Ordal Kementerian ATR/BPN Banyak Tunggangi Kasus Mafia Tanah

Now Trending