Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cikarang, Surganya Ekspatriat

Kompas.com - 07/11/2014, 11:11 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuatnya economic base Cikarang memicu hadirnya banyak perusahaan untuk beroperasi di sana. Bahkan, tak main-main, perusahaan yang bergerak di sana malah dalam skala global.

Banyaknya perusahaan global tersebut membuat banyak pula tenaga kerja asing di Cikarang. Sekitar 1.000 ekspatriat asing bekerja di kawasan itu dan memunculkan tuntutan untuk membuat hunian bagi mereka.

"Karena Cikarang semakin bertumbuh, maka akan ada kawasan-kawasan khusus bagi para ekspatriat tersebut. Kawasan ini tentunya bisa berupa residence yang memberikan rasa aman bagi mereka," ujar Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) di Jakarta, Kamis (6/11/2014).

Banyaknya ekspatriat asing dari Jepang dan Korea, lanjut Ali, membuat Cikarang terlihat sebagai "kota Asia", bukan semata kota di Indonesia. Bahkan, saat ini sudah ada rumah jompo bagi para ekspatriat yang turun temurun bekerja di Cikarang.

Selain hunian, beberapa infrastruktur pendukung juga akan dibangun oleh pemerintah. Salah satunya jalur transportasi kereta menuju Cikarang.

"Mereka (ekspatriat asing) tidak ingin jalur tol karena hanya akan menimbulkan macet. Mereka menginginkan akses kereta api agar bisa lebih cepat waktu tempuhnya ke tempat bekerja," jelas Ali.

Seiring dengan terus bertambahnya tenaga asing, pembangunan mal juga akan terjadi di Cikarang. Hal itu didasari oleh tingginya daya beli ekspatriat tersebut. Diperkirakan dalam beberapa tahun lagi akan ada 21.000 ekspatriat asing bekerja di wilayah ini. Jumlah itu bisa bertambah mengingat mulai 2015 nanti Indonesia akan menghadapi pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

KRL

Tingginya tingkat mobilisasi penduduk Jakarta ke Cikarang, Kabupaten Bekasi, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut merupakan faktor pendorong bagi pemerintah untuk membangun akses kereta rel listrik (KRL), terlebih Cikarang menjadi salah satu kawasan industri Koridor Timur Jakarta.

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) I Agus Komarudin mengatakan, pada 2016, trayek ini diharapkan sudah bisa digunakan.

"Pemerintah lagi buat double track. Dari Manggarai ke kota Bekasi," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/10/2014) lalu.

Saat ini, tutur Agus, rel untuk KRL dan kereta lokomotif atau kereta luar kota berada pada jalur yang sama di Stasiun Manggarai hingga Bekasi. Nantinya, KAI akan membangun rel ganda, yakni menjadi empat jalur untuk memisahkan keduanya. Mulai Bekasi hingga Cikarang, menurut Agus, akan dibangun rel kereta listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau