Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Persaingan" Ketat Mulai Terjadi di Kemayoran

Kompas.com - 18/07/2014, 00:05 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kota Bandar Baru Kemayoran yang sudah dikuasai para pengembang kakap, bakal semakin semarak kompetisinya dengan kehadiran Ciputra Group. Melalui PT Ciputra Development Tbk., kelompok usaha properti ini akan menggarap Office Park Kemayoran.

Proyek besar ini berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektar dengan status Hak Pengelolaan Lahan (HPL) selama 30 tahun. Terdiri atas dua menara perkantoran, masing-masing seluas 50.000 meter persegi, dan 30.000 meter persegi. Dua gedung kantor ini akan dihubungkan oleh ruang ritel (retail arcade).

Untuk merealisasikan Office Park Kemayoran, PT Ciputra Development Tbk menganggarkan dana sekitar Rp 1 triliun.

Menurut Direktur PT Ciputra Development Tbk., Tulus Santoso, dana tersebut akan diambil dari kas internal serta penjualan ruang-ruang di dua menara perkantoran Office Park Kemayoran.

"Saat ini masih dalam tahap proses perizinan. Office Park Kemayoran mulai dipasarkan setelah Idul Fitri 2014. Pembangunannya sendiri akan dilaksanakan setelah 30 persen dari ruang-ruang perkantoran terjual," jelas Tulus kepada Kompas.com, Kamis (17/7/2014).

Kota Bandara Baru Kemayoran, kata Tulus, sangat potensial untuk dikembangkan properti komersial, terutama perkantoran. "Pasarnya bagus. Terlebih kinerja subsektor perkantoran saat ini masih positif dan terus tumbuh," tandasnya.

Kehadiran PT Ciputra Development Tbk., menambah ketat persaingan di Kota Bandar Baru Kemayoran. Sebelumnya, terdapat beberapa nama besar macam Agung Sedayu Group, Pikko Land Group, Central Cipta Murdaya Group, dan beberapa pengembang menengah seperti Hutama Karya Realtindo yang memiliki konsesi pengelolaan, punya rencana besar membangun properti komersial.

Bukan sekadar properti komersial, melainkan terintegrasi dengan sistem transportasi publik, pusat bisnis, dan pusat perdagangan skala internasional. Central Cipta Murdaya, contohnya. Mereka memiliki rencana membangun pusat bisnis baru seluas 44 hektar, bertajuk CBD Kemayoran. Di dalam CBD Kemayoran ini, nantinya akan dikembangkan kompleks perkantoran sekelas World Trade Center yang sudah mereka bangun di kawasan Sudirman, apartemen, hotel berklasifikasi bintang lima, fasilitas hiburan, dan rekreasi. 

Tak main-main, kebutuhan dana untuk mewujudkan "Marina Bay Sands" versi Indonesia itu senilai Rp 80 triliun. Besarnya kebutuhan dana ini, memaksa Central Cipta Murdaya menjalin aliansi strategis dengan berbagai lembaga investasi asing, di antaranya Hongkong Land. Saat ini, properti yang sudah mereka operasikan, adalah Jakarta International Expo. 

Sementara Agung Sedayu Group mengembangkan kompleks apartmen dengan nilai jual panorama lapangan golf Kemayoran. Proyek mereka dinamakan The Mansion @ Dukuh Golf Kemayoran. Menyusul kemudian adalah Hutama Karya Realtindo yang meneruskan konsesi pengelolaan Rajawali Apartment. 

Hutama Karya Realtindo mengakuisisi menara kembar Chrysant, dan akan membangun menara kembar kedua sebanyak total 3.000 unit tahun ini.

Sedangkan PT Pikko Land Development Tbk., berharap dapat memulai kontribusinya menjadikan Kemayoran sebagai destinasi investasi favorit baru, tahun ini juga.

Dalam catatan Kompas.com, megaproyek yang bakal mereka bangun adalah Grand Kemayoran. Meski masih nama sementara, namun proyek ini merupakan superblok yang membutuhkan investasi besar dan pengembangan jangka panjang. Pasalnya, lahan Grand Kemayoran lumayan luas, yakni 26 hektar. Di dalamnya, terdapat beberapa blok peruntukan residensial vertikal, blok perkantoran dan blok pusat belanja serta blok hotel dengan klasifikasi bintang 4 dan lima. 

Grand Kemayoran menempati Blok C7, C9, B2, B3, B7, dan B8. Tahap pertama yang akan dibangun adalah properti multifungsi berupa apartemen, hotel, pusat belanja, dan rumah sakit. Rencananya, PT Pikko Land Development Tbk., akan berkolaborasi dengan PT Lippo Karawaci Tbk. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau