Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Kesalahan Pakai Kabel Colokan, Bisa Picu Korsleting hingga Kebakaran

Pasalnya, stop kontak berkabel ini menjadi solusi praktis saat stop kontak tidak tersedia atau menjangkau di tempat yang diinginkan.

Kendati begitu, colokan listrik ini bisa berbahaya jika salah dalam menggunakannya.

Bisa menimbulkan risiko sengatan listrik, korsleting, kerusakan pada perangkat elektronik yang dialirinya, hingga kebakaran.

7 Kesalahan Menggunakan Stop Kontak Kabel

Justin Cornforth, teknisi listrik berpengalaman dan CEO Ace Home Co mengatakan, penggunaan kabel colokan yang tidak tepat dapat memutus arus listrik, ataupun merusak perangkat elektronik.

"Paling parah, kabelnya bisa kepanasan, melelehkan insulasi, dan memicu kebakaran," ujarnya dikutip dari situs The Spruce.

1. Menyambungkan Terlalu Banyak Perangkat

Salah satu kesalahan menggunakan stop kontak kabel paling umum adalah menancapkan terlalu banyak perangkat sekaligus.

Padahal, kabel colokan ini hanya dapat mengalirkan daya terbatas, sehingga mudah kelebihan beban arus listrik jika terlalu banyak perangkat yang disambungkan.

"Dengan asumsi bahwa kabel ekstensi rumah tangga standar biasanya hanya diberi nilai 1.500-1.800 watt, Anda tidak dapat mencolokkan dua peralatan berdaya tinggi seperti pemanas ruangan dan microwave, karena keduanya dapat menarik sekitar 2.500 watt," jelasnya.

Untuk itu, Cornforth pun menyarankan untuk mengganti kabel berdaya kecil ke tinggi dengan perlindungan kelebihan beban bawaan.

2. Menggunakan Kabel Colokan yang Sudah Rusak

Banyak orang tetap memakai stop kontak berkabel yang sudah sobek, terkelupas, atau terbakar. Ini sangat berbahaya dan bisa memicu sengatan listrik hingga korsleting.

Cornforth menunjukkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kabel colokan yang dapat menunjukkan bahwa kabel tersebut rusak dan tidak dapat digunakan lagi:

  • Baunya seperti plastik terbakar;
  • Panas saat disentuh;
  • Ada bintik hitam atau coklat di dekat colokannya.

"Jika timbul percikan api, pemutus arus terganggu, atau lampu berkedip-kedip, segera hentikan pemakaian," tuturnya.

3. Salah Memilih Ukuran dan Jenis Kabel

Tidak semua stop kontak kabel diciptakan sama. Sehingga penting untuk memperhatikan labelnya.

Setiap kabel memiliki ukuran ketebalan kawat (gauge) yang memengaruhi seberapa besar daya yang bisa dialirkan.

"Semakin rendah nomor ukurannya, semakin tebal dan aman untuk beban berat," jelas Cornforth.

4. Menyambung Kabel Colokan Secara Berantai

Menyambungkan beberapa kabel colokan sekaligus untuk memperpanjang jangkauan ternyata juga sangat berisiko.

Arus listrik menjadi tidak stabil dan kabel cepat panas. Sehingga dapat memicu kebakaran.

Sebaiknya, gunakan satu stop kontak kabel panjang dengan kapasitas tinggi, atau pasang stop kontak permanen tambahan di area yang dibutuhkan.

5. Menggunakan Kabel Colokan Indoor di Luar Ruangan

Stop kontak kabel untuk dalam ruangan tidak tahan air dan sinar matahari langsung.

Jika digunakan di luar ruangan, seperti di taman atau saat camping, risiko korsleting sangat besar, terutama saat terkena embun atau hujan.

Sehingga, gunakan stop kontak kabel khusus outdoor yang biasanya dilengkapi dengan lapisan pelindung cuaca.

6. Diletakkan di Bawah Karpet dan Sejenisnya

Meskipun kabel colokan yang menjadi panas merupakan pertanda buruk, bukan hal yang aneh jika menjadi hangat saat digunakan.

Biasanya, paparan udara terbuka pada kabel ekstensi ini sudah cukup untuk menghilangkan panas yang dihasilkan, sehingga mencegah panas merusak integritas kabel.

Oleh karena itu, sebaiknya jangan meletakkan stop kontak kabel di bawah karpet, furnitur, di dalam dinding, atau di mana pun yang dapat memerangkap panas dan menyebabkan kabel kepanasan.

Selain itu, penempatan yang salah tersebut dapat menyebabkan insulasi rusak seiring waktu, yang mengakibatkan kabel terbuka dan menimbulkan risiko kebakaran dan sengatan listrik.

7. Dijadikan Sebagai Permanen

Tim Hodnicki, ahli listrik di Electrical Experts menuturkan, kabel colokan hanya ditujukan untuk penggunaan singkat dan tidak boleh digunakan sebagai solusi daya permanen.

Sebab, colokan ini memang tidak dirancang untuk penggunaan terus-menerus.

"Jika Anda terus-menerus membutuhkan kabel ekstensi untuk menyalakan perangkat sehari-hari, itu pertanda sistem kelistrikan rumah Anda perlu diperbarui," kata Hodnicki.

https://properti.kompas.com/read/2025/07/28/113000221/7-kesalahan-pakai-kabel-colokan-bisa-picu-korsleting-hingga-kebakaran

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke