Pasalnya, kesalahan dalam renovasi rumah bisa menyebabkan masalah kecil berubah menjadi besar di kemudian hari.
Itulah sebabnya perencanaan yang cermat merupakan langkah awal yang sangat penting agar dapat terhindar dari segala permasalahan.
1. Mengutamakan perbaikan "kosmetik"
Mengutamakan perbaikan penampilan daripada perbaikan mendasar adalah hal yang sangat tidak boleh dilakukan.
Misalnya, Anda hendak merenovasi dapur menjadi mewah. Di sisi lain, atap dapur mengalami kerusakan.
Jika perbaikan dapur tetap dilakukan, tampilannya yang cantik akan berubah menjadi mimpi buruk ketika terjadi hujan.
2. Mengabaikan kesinambungan arsitektur
Gagal menjaga komitmen terhadap keselarasan arsitektur rumah menjadi permasalahan umum yang kerap terjadi.
Contohnya, rumah bergaya abad pertengahan dicampuradukkan dengan kesukaan pemilik rumah yakni gaya tradisional.
Hal itu terkesan memaksa renovasi rumah, sehingga tidak memberikan manfaat apapun.
Meski ada cara-cara inovatif untuk membuat rumah menjadi apik, tapi tidak semua hal bisa dicampuradukkan.
3. Tidak memilih bahan renovasi bersamaan
Saat hendak merenovasi rumah, pemilik disarankan untuk tidak memilih material secara terpisah.
Misalnya, pemilik rumah menemukan ubin dapur yang disukai kemudian memasangnya sebelum merencanakan elemen ruangan yang lain.
Sementara pada kemudian hari, menemukan meja dapur impiannya tetapi warna dasarnya tidak cocok dengan ubin yang sudah dipesan.
Sehingga, alangkah lebih baik merencanakan pekerjaan renovasi secara menyeluruh baru kemudian memilih material secara senada.
4. Gagal sesuai budget
Melebihi anggaran adalah hal yang umum terjadi ketika renovasi rumah. Namun, hal itu tidak harus menjadi kesalahan yang dibuat.
Pemilik rumah dapat menghindari hal ini dengan melakukan riset untuk mengetahui anggaran yang seharusnya dimiliki. Caranya dengan mencari tahu biaya material yang dibeli, biaya tukang, dan membuat daftar prioritas.
Namun, apabila investasi masih melebihi ekspektasi, pemilik rumah bisa memilih untuk menunda proyek sementara, atau melakukan pembagian proyek menjadi beberapa fase pekerjaan.
5. Tak memahami situasi sebelum memulai renovasi
Pemilik rumah baru sering kali ingin segera memperbaiki rumah mereka. Namun, melakukan perbaikan secara langsung tidak selalu bijaksana.
Misalnya, jika ingin merenovasi ruang bawah tanah, harus dipastikan ruangan tersebut lembap dan banjir setiap kali hujan atau tidak.
Contoh lainnya, apabila hendak membongkar dinding, apakah benar-benar akan digunakan sebagai ruang yang bermanfaat atau tidak.
Sehingga, memahami kondisi sehari-hari di rumah dalam beberapa bulan akan mengoptimalkan perencanaan renovasi.
https://properti.kompas.com/read/2024/09/01/175610621/simak-hindari-lima-kesalahan-ini-saat-hendak-renovasi-rumah