Apalagi ketika musim kemarau, udara yang masuk ke dalam rumah terkadang menjadi panas dan sangat tidak nyaman.
Menghadapi cuaca yang panas memerlukan strategi khusus agar rumah tetap nyaman.
Terdapat berbagai langkah konstruksi dan struktural dapat diambil untuk memastikan rumah tetap sejuk meski suhu luar melonjak tinggi, terutama saat membangun rumah.
1. Mengoptimalkan Atap dan Plafon Rumah
Menggunakan atap berwarna terang atau yang dilapisi bahan reflektif dapat membantu memantulkan sinar matahari dan mengurangi penyerapan panas.
Selain itu, memasang ventilasi atap atau turbine ventilator dapat meningkatkan sirkulasi udara, sehingga panas yang terperangkap di bawah atap dapat dilepaskan dengan lebih efisien.
Pilihan lain yang juga efektif adalah menggunakan material atap dengan lapisan insulasi termal, seperti foil isolasi, yang dapat mengurangi transmisi panas ke dalam rumah.
Di samping itu, pertimbangkan juga menggunakan plafon rumah dengan ceiling tinggi, dengan ini panas yang ada di bawah atap semakin diatas dan semakin menjaga kesejukan didalamnya.
Umumnya tinggi plafon ruang tamu 2,8 meter-3,2 meter dari lantai, dengan ini Anda dapat memperkirakan berapa tinggi plafon yang ideal.
2. Memasang Jendela yang Tepat
Jendela yang tepat juga merupakan kunci untuk menjaga rumah tetap sejuk. Jendela berlapis ganda atau kaca rendah-emisi (low-e) dapat mengurangi panas yang masuk ke dalam rumah sekaligus mempertahankan suhu dingin di dalam.
Selain itu, orientasi jendela juga perlu dipertimbangkan; jendela yang menghadap ke arah timur atau barat cenderung menerima lebih banyak sinar matahari langsung sehingga meningkatkan suhu dalam rumah.
Menggunakan tirai tebal, gorden berlapis, atau film pelindung panas pada jendela dapat membantu mengurangi panas yang masuk.
3. Memastikan Ventilasi yang Baik
Langkah lain yang tak kalah penting adalah memastikan rumah memiliki ventilasi yang baik. Sistem ventilasi silang, di mana udara dapat bergerak bebas dari satu sisi rumah ke sisi lain, sangat efektif dalam menjaga sirkulasi udara dan mendinginkan ruangan.
Membuka jendela pada waktu yang tepat, terutama pada pagi dan sore hari ketika suhu lebih rendah, dapat membantu mengalirkan udara segar ke dalam rumah.
Pemasangan ventilasi tambahan seperti ventilasi atap atau lubang angin di dinding juga dapat meningkatkan aliran udara dan mengurangi panas dalam rumah.
4. Menggunakan Pelapis Dinding yang Tepat
Menggunakan pelapis dinding yang tepat juga bisa menjadi solusi jitu. Cat berwarna terang atau pelapis dinding reflektif dapat mengurangi penyerapan panas.
Di beberapa daerah, penggunaan bahan isolasi pada dinding luar juga menjadi pilihan populer untuk mengurangi transfer panas dari luar ke dalam rumah.
Bahan isolasi ini bisa berupa busa poliuretan atau panel isolasi yang dipasang di antara dinding bata.
5. Penggunaan AC atau Kipas
Penggunaan teknologi modern seperti pendingin udara hemat energi atau sistem pendingin berbasis evaporatif juga bisa menjadi tambahan yang berguna.
Meskipun ini adalah solusi yang memerlukan energi listrik, memilih perangkat yang efisien dan ramah lingkungan dapat membantu menjaga rumah tetap sejuk tanpa menguras daya listrik secara berlebihan.
6. Tambahkan Unsur Alam
Alternatif lain yang biasanya digunakan seperti penambahan unsur alam pada rumah. Seperti penambahan air mancur, kolam ikan, dan juga penambahan tumbuh-tumbuhan disekitar rumah.
"Memang selain faktor struktural dan materialnya, elemen tambahan seperti dekorasi dapat juga membantu rumah lebih asri sehingga memberikan nuansa sejuk dan juga sekaligus mempercantik rumah," tutup PR & Marketing Communication Senior Manager Gravel, Ricky Alexander Samosir.
https://properti.kompas.com/read/2024/08/16/120000021/strategi-bikin-rumah-tetap-adem-di-tengah-cuaca-panas