Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan Mengapa Plafon Rumah Anda Alami Keretakan

Karena berada di bagian atas, kondisi plafon rumah kadang-kadang tidak terpantau dengan baik sehingga masalah keretakan luput dari perhatian.

Terjadinya retakan di plafon rumah bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini seperti dikutip dari laman Homes and Gardens

Umur rumah semakin tua

Retak rambut di area plafon kemungkinan besar merupakan tanda pengendapan alami yang terjadi seiring bertambahnya usia bangunan.

Hal ini dapat terjadi kapan saja, tetapi sangat umum dijumpai pada properti yang baru dibangun. Ini adalah proses normal yang terjadi akibat pergerakan antara rangka konstruksi dan semen.

Meskipun tidak sedap dipandang, tetapi keretakan yang muncul ini bukanlah tanda kerusakan struktural yang serius.

Kerusakan akibat rembesan air

Jika retakan di plafon tampak berubah warna, atau muncul di samping noda kuning atau cokelat yang tidak sedap dipandang, kemungkinan besar plafon rusak akibat rembesan air.

Untuk mengatasinya, Anda perlu mencari sumber masalah seperti adanya pipa air yang bocor atau atap rumah yang bocor. 

Retakan halus dengan garis yang lurus merupakan penyebab umum dari plafon drywall yang dipasang secara keliru.

Jika adonan plester tidak cukup saat merekatkan sambungan, drywall dapat mulai mengendur dan retak. Namun demikian, retakan ini tidak berbahaya.

Adanya kerusakan struktural bangunan

Penyebab terakhir dari keretakan pada area plafon rumah adalah kerusakan pada struktur bangunan.
Penyebabnya sangat beragam, mulai dari penurunan hingga pelepasan dinding penahan beban.

Retakan terus menerus yang merambat mulai dari plafon ke area dinding adalah tanda bahaya, terutama jika ukuran retakan lebih lebar dari 0,5 cm.

Tanda kerusakan struktural bangunan lainnya juga terlihat pada plafon yang kendur, atau terdapat banyak retakan di satu area.

https://properti.kompas.com/read/2023/05/19/203000121/ini-alasan-mengapa-plafon-rumah-anda-alami-keretakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke