Aliran listrik dari panel surya ini bisa dimanfaatkan baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan di gedung-gedung publik.
Umumnya panel surya terbuat dari sel surya (terbuat dari bahan silikon), kawat, rangka logam, dan penutup kaca.
Seperti dikutip dari Energy Sage, sebuah panel surya umumnya memiliki lebar sekitar 1,2 meter dan tinggi 2,7 meter. Sementara beratnya, kurang lebih 13 Kg.
Alat ini terdiri dari serangkaian sel surya silikon yang ditutupi oleh selembar kaca. Kemudian komponen ini disatukan oleh bingkai logam, dengan kabel dan sirkuit berada di dalam dan di belakang sel untuk mengumpulkan aliran arus listrik.
Secara sederhana, panel surya akan bekerja di siang hari untuk menyerap energi dari sinar matahari. Energi yang telah dikumpulkan kemudian akan diubah menjadi energi arus listrik searah atau yang disebut DC.
Listrik DC akan dialirkan melalui perangkat yang disebut inverter untuk mengubahnya menjadi listrik arus bolak-balik (AC).
Listrik AC ini yang kemudian dapat Anda gunakan langsung atau menyimpannya sementara waktu melalui penyimpanan baterai surya.
Secara umum, panel surya memiliki empat komponen utama di dalam sistemnya. Keempat komponen ini yaitu panel surya fotovoltaik, inverter, sistem rak dan pemasangan serta sistem pemantauan kinerja.
Panel surya fotovoltaik berfungsi untuk mengubah energi matahari menjadi listrik. Sedangkan bagian inverter berguna untuk mengubah listrik DC menjadi listrik AC.
Sistem rak dan pemasangan bisa digunakan untuk memasang panel surya di rumah. Sementara sistem pemantauan kinerja bekerja untuk melacak dan memantau produksi dan kesehatan panel surya.
Panel surya saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan konsep berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energi fosil.
https://properti.kompas.com/read/2022/09/09/150000521/cara-kerja-panel-surya