Rumah bergaya arsitektur tersebut banyak dijumpai di seluruh Amarika Serikat Barat Daya seperti di California dan Florida.
Konon, arsitektur hacienda berasal dari Spanyol dan Meksiko sebagai gaya arsitektur tradisional dengan teknik bangunan vernakular.
Sejak hampir empat ratus tahun yang lalu, rumah bergaya hacienda juga memiliki sejarah panjang di Amerika Serikat.
Sekitar tahun 1600-an dan pertengahan 1800-an, penduduk yang tinggal di Amerika membangun wisma hacienda karena mengikuti iklim yang lebih hangat dan lebih kering yang mirip dengan Tanah Air mereka.
Warga Spanyol memilih bagian barat daya Amerika karena memiliki iklim yang mirip seperti di negaranya.
Alasan lainnya mereka dapat menerapkan gaya tradisional pembangunan rumah mereka yang terbuat dari jerami dan tanah liat dengan plesteran warna putih. Gentengnya berbahan tanah liat merah.
Periode Kolonial Spanyol berakhir pada pertengahan 1800-an, tetapi rumah bergaya hacienda tetap menjadi gaya arsitektur populer di kalangan pembangun rumah.
Selama tahun 1900-an, gaya arsitektur rumah hacienda dipopulerkan oleh gerakan Kebangkitan Kolonial.
Dari gerakan tersebutlah, akhirnya banyak orang yang membangun rumah dengan memilih bahan material yang alami, seperti tanah liat, dan jerami.
Adupun enam karakteristik gaya arsitektur hacienda, berupa:
1. Genteng tanah liat merah
Memiliki atap bernada rendah dengan genteng tanah liat merah buatan tangan.
Ubin berbentuk setengah tabung, sehingga dapat menangkap udara sejuk dan melepaskannya ke dalam rumah.
Karena atap berbahan tanah liat, rentan bocor dan paling cocok untuk lingkungan yang hangat dan kering.
2. Dinding plesteran putih
Rumah hacienda tradisional selalu memiliki dinding tebal yang dilapisi plesteran putih.
Dinding putih yang tebal juga ideal untuk iklim panas dan cerah. Ketika cuaca di luar sangat panas, dinding tersebut dapat mempertahankan udara dingin.
Sementara pada malam hari, dinding secara perlahan melepaskan kehangatan yang diserap dari matahari ke dalam rumah.
3. Aksen kayu pedesaan
Pintu kayu berat dan balok kayu ekspos adalah elemen yang biasa digunakan di rumah bergaya hacienda.
Karena dinding plesteran tidak sering selesai dengan trim kayu, balok terbuka digunakan sebagai penyangga dinding dan langit-langit.
Terlebih lagi, mereka menambahkan kehangatan dan tekstur pada dinding interior dan eksterior hacienda yang sederhana.
4. Jendela kecil dengan spindle
Sebagian besar rumah bergaya hacienda memiliki jumlah jendela sedikit dan sangat kecil.
Jendela kecil memungkinkan angin sejuk masuk ke dalam rumah, tetapi mencegah masuknya sinar matahari langsung.
Meskipun rumah hacienda tradisional tidak memiliki panel kaca di jendelanya, Anda akan menemukan banyak hacienda modern tanpa panel kaca.
Spindle, bilah gaya, sering digunakan untuk menghias jendela hacienda.
5. Halaman di tengah rumah
Baik itu interior atau eksterior, halaman adalah elemen kunci untuk arsitektur hacienda.
Rumah hacienda tradisional memiliki ciri khas halaman yang letaknya di tengah rumah sehingga pemiliknya dapat memasak di dalam atau di luar ruangan.
6. Gapura
Meskipun rumah bergaya hacienda biasanya memiliki eksterior yang sangat sederhana dengan sedikit atau tanpa dekorasi.
Dengan adanya gapura dapat menambahkan elemen arsitektur yang bergaya. Mereka biasanya digunakan di lorong atau halaman luar hacienda.
https://properti.kompas.com/read/2021/09/03/110000521/arsitektur-tradisional-hacienda-dingin-saat-siang-hangat-saat-malam